OJK Himbau Masyarakat Tetap Hati-Hati Saat Gunakan Layanan Buy Now Pay Later

BISNISBANTEN.COM — Layanan Buy Now Pay Later (BNPL) atau yang lebih dikenal dengan Paylater semakin populer di kalangan masyarakat Indonesia. Kemudahan dan fleksibilitas yang ditawarkan menjadi daya tarik utama, terutama bagi generasi muda yang gemar berbelanja online.
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Keuangan Lainnya OJK Agusman menyampaikan, pertumbuhan layanan BNPL oleh perusahaan pembiayaan atau multifinance sangat signifikan.
“Dari data yang kami miliki, terutama dari data SLIK, dapat kami sampaikan bahwa BNPL oleh perusahaan multifinance tumbuh 37,6 persen year on year menjadi Rp6,82 triliun,” ujarnya, saat Konferensi pers Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2025, Selasa (11/02/25).
Pertumbuhan ini didorong oleh dominasi e-commerce sebagai platform belanja online yang banyak menggunakan layanan BNPL. Meski demikian, Agusman juga menyoroti kualitas layanan BNPL yang terjaga dengan baik. “Kualitasnya sejauh ini terjaga karena non-performing financing-nya tercatat di angka 2,99 persen,” lanjutnya.
Meskipun layanan BNPL juga ditawarkan oleh perbankan, Agusman menilai bahwa hal ini tidak menjadi penghalang bagi perusahaan pembiayaan.
“Dalam sektor keuangan ini ada segmennya masing-masing, dan kita melihat perkembangan ekonomi digital terutama yang terkait dengan BNPL ini sangat diminati oleh masyarakat luas,” jelasnya.
Namun, di balik kemudahan yang ditawarkan, Agusman mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati dan memenuhi asas prudential yang telah distandarkan bersama. “Tentu saja kita mengimbau supaya tetap berhati-hati,” pungkasnya. (siska)