Oh Tugu Ini Ternyata Monumen Perjuangan Banten, Sudah Tahu Sejarahnya Belum?
BISNISBANTEN.COM – Jika berkunjung ke Alun-alun Kota Serang, sangat mustahil tidak menemukan patung ini. Berada di tengah-tengah memisahkan Alun-alun Barat dan Timur, bangunan ini nampak nyentrik dan mudah dikenali sebagai bangunan masa lampau.
Walaupun kerap dijadikan tempat berteduh, bersantai, dan berfoto ria di sini namun tak banyak yang mengetahui bangunan apa ini sebenarnya. Padahal sudah jelas di bawah patung yang berdiri tegak di atas bangunan ini tertulis Monumen Perjuangan Masyarakat Banten.
Patung ini diresmikan pada 24 November 1980 oleh Gubernur KDH TK 1 Jawa Barat, H A Kunaefi. Monumen ini menjadi simbol perjuangan masyarakat Banten melawan penjajah pada masa kemerdekaan.
Monumen perjuangan ini memiliki empat patung manusia dengan berbagai karakter tokoh pejuang bangsa. Salah satunya patung berpenampilan seperti kiai yang menggunakan ikat surban di kepala dengan golok terkepal di tangan. Ini sangat menggambarkan bahwa para pemuka agam di Banten sangat memiliki andil dalam merebut kembali kemerdekaan.
Di monumen ini pun terdapat patung tentara berpeci dengan senapan dan satu patung pejuang memegang bambu runcing. Patung lainnya yakni pejuang yang sedang tertunduk karena patah di bagian badan. Selain itu terdapat sebuah tugu putih dengan Garuda yang bertengger di atasnya.
Empat patung dan sebuah tugu Garuda ini berada di atas bangunan berbentuk segi empat yang tiap sisinya terdapat relief menggambarkan wajah-wajah para pejuang bangsa. Pada sisi sebelah kanan monumen nampak relief Bung Karno yang membacakan teks proklamasi kemerdekaan. Sementara di bawah keempat patung dan tugu Garuda terdapat ruangan yang agak menjorok ke dalam. Dulu ruangan ini difungsikan sebagai museum.
Sekeliling bangunan monumen ini dikelilingi pagar yang terlihat seperti bambu runcing, senjata tradisional di masa perjuangan.
Lokasi monumen ini sangat strategis, tak jauh dari Gedung Joeang, pendopo Bupati Serang, dan eks pendopo gubernur Banten yang saat ini beralih fungsi sebagai Museum Banten.
Keberadaan monumen dan patung-patung menjadi bukti penguat dan saksi sejarah untuk generasi muda tentang kegigihan para pejuang dalam merebut kemerdekaan. Monumen ini menjadi saksi bisu kemerdekaan bangsa Indonesia dan sepatutnya menjadi kebanggaan masyarakat Banten atas kegigihan melawan penjajah.
Nah buat kamu yang membaca tulisan ini, saatnya untuk bangga dan merawat keberadaan monumen bersejarah seperti ini. Bukan sebaliknya, merusak dan melakukan vandalisme. Setuju? (Hilal)