BISNISBANTEN.COM — Industri busana muslimah di Provinsi Banten semakin menunjukkan perkembangan positif seiring meningkatnya kebutuhan pakaian yang sesuai syariat namun tetap modern dan nyaman digunakan. Salah satu pelaku usaha yang turut memperkuat sektor ini adalah Mutia Fashion, brand busana muslimah asal Kota Serang yang sejak 2017 konsisten menghadirkan produk busana muslim berkualitas dan berkarakter.
Usaha yang berlokasi di Jl. Kyai H. Sokhari No. 6C, Sumur Pecung, Kota Serang ini menjual berbagai kategori produk, di antaranya gamis, gaun, tunik, bawahan, dan layanan jahit custom. Mutia Fashion juga melayani pembuatan seragam untuk perorangan, instansi, dan lainnya.
Pemilik Mutia Fashion menyampaikan bahwa harga tiap produk yang ada di Mutia Fashion bervariatif.
“Untuk harga nya relatif terjangkau tergantung segmennya, baju-baju casual dari Rp100.000-200.000, gamis atau gaun-gaun dari Rp150.000-350.000, wastra Rp150.000-450.000,” ujar Mutia.
Menurut Mutia, saat ini masih banyak perempuan muslimah yang kesulitan menemukan busana yang sesuai sisi syar’i dan gaya personal. Karena itu Mutia Fashion hadir dengan komitmen menyediakan busana yang berkualitas, stylish, dan tetap mengedepankan nilai-nilai Islam. Prestasi penting diraih ketika Mutia Fashion dinobatkan sebagai Juara 2 Lomba Wastra Banten yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Banten
Dalam dua tahun terakhir, Mutia Fashion mengembangkan lini desain Gaun Wastra Banten, yaitu busana muslimah yang memadukan motif dan kekayaan visual budaya Banten. Langkah tersebut menjadi salah satu bentuk kontribusi pelestarian budaya daerah melalui industri fesyen. Produk Mutia Fashion diproduksi secara mandiri sehingga motif dan modelnya tidak pasaran.
Mutia Fashion memiliki visi menjadi butik busana muslimah terkemuka di Indonesia yang mengedepankan kualitas dan kenyamanan. Misi utama yang dijalankan meliputi penyediaan produk busana muslim berkualitas dan stylish, peningkatan efektivitas dan efisiensi usaha, serta pemenuhan kebutuhan fashion perempuan muslimah. Pemasaran dilakukan melalui gerai offline serta kanal digital seperti Instagram, TikTok, dan layanan pemesanan online.
(Sarah)
