Menteri PPPA Dorong Perempuan Lebih Berdaya untuk Wujudkan Kehidupan Lebih Baik

BISNISBANTEN.COM — Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi mendorong upaya pemberdayaan perempuan di berbagai sektor guna meningkatkan pembangunan secara inklusif. Menteri PPPA menegaskan pentingnya membangun sinergi dan kolaborasi di kalangan perempuan melalui sebuah wadah, salah satunya melalui Women Empowerment Conference, yang diselenggarakan oleh Yayasan Puteri Indonesia dan Mustika Ratu.
“Kami menyampaikan apresiasi kepada Yayasan Puteri Indonesia dan Mustika Ratu yang telah menyelenggarakan kegiatan Women Empowerment Conference 2025. Tema ”Women Empowerment: Unlock Our Potential, Shaping the Future of Indonesia””. Tema ini sangat relevan dalam menggambarkan kondisi para perempuan dari berbagai latar belakang yang sama-sama berusaha mengupayakan kehidupan yang lebih baik. Para perempuan Indonesia memiliki potensi yang luar biasa untuk menciptakan perubahan yang lebih besar dalam masyarakat, dan untuk mewujudkan masa depan Indonesia Emas 2045,” kata Menteri PPPA.
Menteri Arifah menyampaikan bahwa forum-forum diskusi memiliki peran strategis dalam memperkuat jaringan antarperempuan, memupuk semangat kolaborasi, serta merumuskan langkah-langkah nyata untuk memajukan perempuan Indonesia. Lebih lanjut, forum tersebut diharapkan mampu menghapus berbagai hambatan yang masih menghalangi perkembangan perempuan.
“Perempuan Indonesia telah menunjukkan kekuatan luar biasa di berbagai bidang, seperti pendidikan, ekonomi, politik, lingkungan, serta dalam menghadapi perubahan iklim. Melalui sinergi dan kolaborasi yang dilakukan secara bersama-sama, perempuan dapat memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan bangsa. Melalui kegiatan ini, mari kita menggali potensi perempuan, memfasilitasi berbagi pengalaman, dan yang terpenting, meningkatkan peran perempuan dalam pengambilan keputusan,” ujar Menteri PPPA pada acara Women Empowerment Conference di Jakarta.
Ketua Dewan Pembina Yayasan Puteri Indonesia, Putri Kuswisnu Wardani menyampaikan data Indeks Pemberdayaan Gender (IPG) Indonesia sudah menunjukan peningkatan, meski begitu masih terdapat kendala yang dihadapi perempuan. Hambatan tersebut antara lain mulai dari aspek partisipasi perempuan di parlemen yang baru mencapai angka 21,9 persen, serta dari sisi Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Perempuan, dimana Indonesia masih menempati posisi tujuh di negara ASEAN.
“Dalam rangka menyambut Hari Kartini, kami merasa terpanggil untuk membuat acara yang dapat menyediakan ruang untuk berdialog, berkolaborasi dan berbagi bagi para perempuan-perempuan hebat di bidangnya masing-masing. Kami percaya forum konferensi seperti ini akan memberikan dampak yang positif untuk membuka wawasan dan kesempatan lebih besar bagi perempuan Indonesia. Setelah mengikuti forum ini diharapkan para perempuan dapat berperan serta dalam membangun negeri,” kata Putri Kuswindu. (Zahara)