Mau Mudik? Siapkan Keuangan Matang-matang dengan Tips dari Perencana Keuangan Ini
BISNISBANTEN.COM – Jelang hari raya Idul Fitri, sebagian besar orang mulai melakukan perjalanan pulang ke kampung halaman atau biasa disebut mudik.
Saat mudik, biaya tentu perlu dipersiapkan, mulai transportasi, makan dan minum selama di perjalanan, hingga angpau untuk saudara di kampung halaman.
Tentunya diperlukan perencanaan matang agar keuangan tetap stabil saat mudik. Namun, tak perlu khawatir karena perencana keuangan punya tips mengatur biaya mudik bagi Anda.
Perencana Keuangan Advisor Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho mengatakan, biaya mudik harus dipersiapkan jauh sebelum momen Lebaran, terutama jika biaya mudik lebih besar dari gaji dan tunjangan hari raya (THR) yang diterima.
Sementara Perencana Keuangan One Shield Consulting, Budi Rahardjo mengatakan pengeluaran saat Lebaran dan mudik bisa jadi melonjak daripada pengeluaran di bulan-bulan biasa.
Berikut tips dari Andy dan Budi:
1. Perkirakan Pengeluaran
Budi mengatakan, langkah pertama yang bisa dilakukan adalah memperkirakan pengeluaran mudik tahun ini sesuai pola pengeluaran mudik sebelumnya. Kemudian dana bisa disiapkan dari jauh-jauh hari.
2. Rekening Khusus
Budi menyarankan untuk mengalokasikan dana mudik maupun pengeluaran saat Lebaran dalam satu rekening khusus. Misalnya, apabila perkiraan pengeluarannya Rp12 juta, maka Anda bisa mendistribusikan uang dalam 12 kali setoran rutin ke dalam rekening khusus tersebut.
3. Sisihkan Bonus dan THR
Dana mudik bisa saja didapatkan dari penghasilan rutin bulanan seperti gaji. Namun, Anda juga bisa menyisihkannya dari penghasilan tahunan seperti bonus dan THR.
Jika Anda tidak memiliki penghasilan pasti, maka perlu persiapan yang lebih matang dan antisipatif, terutama apabila kenaikan pengeluaran diikuti oleh penurunan pendapatan akibat perubahan konsumsi masyarakat saat Ramadan dan Idul Fitri.
4. Cicil Menabung
Terakhir Andy mengatakan, apabila kebutuhan biaya mudik lebih besar daripada gaji bulanan ditambah THR, maka Anda sebaiknya mulai mencicil untuk menabung dari jauh-jauh hari. Idealnya, sisihkan 10 persen dari penghasilan setiap bulannya. Bila masih kurang, bisa ditambah juga dengan bonus yang didapatkan. (Dhori)