BISNISBANTEN.COM — Keren! produk UMKM Kota Serang Bilvie Food akan ikuti Bazar Sharqiya, event tahunan masyarakat Indonesia di wilayah timur Arab Saudi.
Owner Bilvie Food Midah mengatakan, persiapan yang dilakukan untuk ikuti bazar Sharqiya ini adalah mental, dimana disana akan bertemu dengan buyer-buyer potensial.
“Yang pastinya buyer ini bukan dari orang Indonesia, dengan kebiasaan yang berbeda, kondisi lingkungan yang berbeda, pasti marketnya juga berbeda, makanya mentalnya harus disiapkan,” katanya.
“Persiapan yang kedua adalah produk yang berkualitas, produk unggulan yang bisa kapasitas besar. Kemudian yang ketiga gimana caranya kita di sana cari peluang, terutama sate bandeng, saya pengen ngangkat sate Bandeng ini supaya dikenal bukan hanya di lokal tapi ke global atau mancanegara, karena sate Bandeng kita sudah bisa bertahan di suhu ruang lebih dari satu tahun, bahkan saya ada inovasi baru yaitu mau di kalengkan yang bisa bertahan sampai 2 tahun,” Imbuh Midah.
Selanjutnya, dia juga mengatakan di Arab Saudi nanti akan melakukan Penandatanganan MOU Ekspor Perwira PMI ( PT Bilvie Jaya Mandiri ) oleh distributor perusahaan Arab Saudi terkait produk Sate Bandeng untuk makan haji tahun depan.
“Kebetulan disana kita sekalian MoU untuk makan haji tahun depan, itu jnyuk sate Bandeng, tapi yang lainnya juga mengikuti, seperti kerupuk ikan, kebetulan memang saudi juga pasar kerupuknya itu bagus, khususnya kerupuk ikan. Dan kita pernah bisnis matching dengan pengusaha sana, mereka minat, dan kebetulan besok kita nanti ketemu disana,” ujarnya.
Midah mengaku untuk sampai diposisi ini banyak yang sudah dilakukan seperti mengikuti training-training salah satunya itu SCP (Ekspor Coaching Program) yang diadakan oleh Kemendag. Disitulah dilatih prosedur ekspor, perizinan, kemudian tata cara bisnis, dan lain-lain. Di acara tersebut bisa ditemukan dengan buyer.
“Kemudian saya juga tiap tahun rutin ikut pameran ekspor indonesia, nah di situ adalah gudangnya para buyer. Dan untuk kegiatan Bazar Sharqiya ini kita di hubungi langsung oleh salah satu buyer, produk kita di ikutkan di bazar itu,” akunya.
Dalam bazar Sahrqiya nanti, produk yang akan di baaa salam pameran tersebug adalah Sate Bandeng, Kerupuk Ikan, dan beberapa camilan lainnya seperti pangsit dan masih banhak lainnya.
“Produk yang kita bawa tidak banyak, sesuai kebutuhan selama ikut bazar aja, hanya sampel saja yang kita bawa,” terang Midah.
Midah juga mengatakan, akan berada di Arab Saudi selama dua Minggu, karena selain ikut bazar, ada sejumlah agenda untuk mencoba bertemu dengan beberapa buyer dan meminta ditunjukkan market yang potensial di sana.
“Beberapa negara wilayah sisi timur tengah ini kita sudah agendakan untuk ketemu minimal nanti di sana minta ditunjukkan atau market yang potensial, seperti supermarket, kebetulan diaspora Indonesia juga di sana pasarnya sudah bagus,” tandasnya.
Untuk diketahui Bazar Sharqiya merupakan salah satu ajang kreativitas dan silaturahmi Pekerja Migran Indonesia baik sektor formal maupun informal di Wilayah Timur Arab Saudi yang rutin diadakan di kota Dammam.
Mulai diselenggarakan pada tahun 2017, kini akan kembali hadir sekaligus peresmian Paguyuban Diaspora Indonesia-Sharqiya “PADIS.”
Acara ini menjadi wadah silaturahim bagi masyarakat Indonesia, khususnya di Wilayah Timur Arab Saudi, sekaligus ajang kreativitas dan aktivitas ekonomi usaha rumahan.
Berdasarkan pengalaman acara sebelumnya, lebih dari 1500 pengunjung menghadiri Bazar Sharqiya ini. Penandatanganan MOU Ekspor Perwira PMI ( PT Bilvie Jaya Mandiri ) oleh distributor perusahaan Arab Saudi.
Bazar Sharqia ke-3 menurut rencana akan
diselenggaraka di Istiraha Al-Khamiis, di Distrik Al-Manar, Dammam. Tersedia lokasi outdoor yang dapat menampung lebih dari 30 booth bazar dan 2 ruangan serba guna untuk Warung Kekonsuleran KBRI Riyadh atau acara indoor lainnya.
Panitia adalah warga Indonesia yang bermukim di Dammam, Khobar dan sekitarnya. Sekaligus juga formatur Paguyuban Diaspora Indonesia-Sharqiya “PADIS.” (Siska)
