BISNISBANTEN. COM — Hari raya Idul Adha tinggal menghitung hari, Bank Indonesia mewanti-wantikan tiga komoditi barang dan jasa yang diperkirakan akan mengalami lonjakan harga.
Pejabat Sementara Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Banten Duddy Adiyatna mengatakan, Komoditi food tile mengalami kenaikan. Namun hanya kenaikan yang sifatnya terbatas. Karena tidak mengalami kenaikan drastis seperti pada saat Juni-Juli lalu. [irp posts=”1372″ name=”Jelang Idul Adha, Harga Sapi di Kota Serang Naik 30 Persen”]
“Posisi daging ayam, cabai merah, dan bawang merah sampai akhir bulan ini turun di bandingkan pada Juni-Juli kemarin. Namun, menginjak bulan September, untuk beberapa kota memang mengalami kenaikan di akhir minggu terakhir bulan agustus ini sejak 22 – 26 Agustus. Namun masih pada level terbatas. Sebenarnya kita melihatnya bukan karena masa Idul Adha nya juga, tapi karena faktor cuaca yang saat ini sering berubah-ubah tidak pasti,” katanya.
Sementara itu, kenaikan yang terjadi tidak hanya pada komoditi food tile. Namun, juga terjadi pada komoditi listrik dan komoditi angkutan. Komoditi listrik juga ikut naik dan bukan disebabkan dari dampak idul adha, tapi karena pemerintah cabut subsidi untuk 900 watt. Sedangkan untuk komoditi angkutan pasti akan mengalami kenaikan.
“Karena bukan hanya saat Idul Fitri saja, saat Idul Adha juga masih banyak masyarakat Indonesia yang melakukan kegiatan mudik. Maka dari itu tarif angkutan dipastikan akan alami kenaikan,” ujarnya.
Sedangkan untuk hal yang wajib saat Idul Adha yakni hewan kurban. Bank Indonesia tidak dapat mengatakan kenaikan secara pasti terhadap hewan yang akan dijual untuk kurban.
“Untuk hewan kurban jelas akan naik, tapi kenaikan tersebut tidak secara drasti. Wajar kalau setiap tahunnya naik. Mungkin kalau tahun lalu masyarakat dapat membeli hewan kurban dengan harga sama seperti tahun ini, perbedaanya hanya pada bobot hewannya saja,” tutupnya. (gag/red)