Jualan Produk Skincare dan Kesehatan SR12, Ibu Rumah Tangga ini Raup Omzet Miliaran
BISNISBANTEN.COM – Bisnis jualan produk kecantikan SR12 Herbal Skin Care memang betul-betul menjanjikan lho! Hal itu sudah dibuktikan Ayu Permatasari, wanita asal Kota Cilegon.
Ayu menceritakan, awal mula membeli produk SR12 hanya untuk dipakai sendiri pada pertengahan 2016. Saat itu ia mengalami masalah serius pada wajahnya, akibat ganti-ganti krim wajah.
Hingga akhirnya Ayu direkomendasikan orang terdekat untuk memakai produk herbal skin care dari SR12. Tidak disangka, produk SR12 yang ia beli dan digunakan bisa membuat wajah menjadi lebih baik dan masalah pada wajahnya bisa teratasi.
Ayu pun memutuskan untuk memasarkan produk SR12, dengan menjadi marketer saat pertama kali gabung. “Dulu itu susah sekali masarin produk SR12, di pencarian Google masih jarang nemu, kebetulan waktu itu belum BPOM juga. Memang dari awal saya fokusin jualan sabun kecantikan SR12,” kata Ayu kepada Bisnisbanten.com, Sabtu (25/9/2021).
“Saya mulai jualan SR12 mulai Oktobee 2016, jadi marketer selama sebulan, naik reseller selama sebulan, naik sub agen satu bulan juga, langsung jadi agen SR12 selama lima bulan. Saya sadar-sadar itu pas jadi agen, hanya jualan sabun omzetnya Rp30 juta,” ungkap Ayu.
Ia pun jadi lebih bersemangat, karena dirinya mengaku tidak pernah berbisnis dengan capaian omzet sampai Rp30 juta. “Maksud saya ini luar biasa. Langsung setelah luma bulan jadi agen, naik status jadi distributor, hingga jadi distributor utama,” ucap lulusan D3 Keperawatan di Yatna Yuana Lebak ini.
Kesuksesannya ia rasakan berkat dukungan dan doa orang-orang terkasihnya, terutama sang suami yang sangat mensupport.
“Yang pasti kesuksesan ini tidak lepas dari doa orang tua kami, aku dan suami aku, perjuangan dan ketekunan tentunya, kesabaran juga. Dulu awal gabung SR12 omzet cuma Rp700 ribu, sekarang, bisa alhamdulillah bukan bermaksud sombong atau ria, omzet kami bisa mencapai Rp3,7 milliar perbulan. Semoga ini bisa memotivasi semua orang, bahwa setiap orang pasti bisa sukses,” tukas kelahiran Jakarta 30 Juni 1990. (Haris/Hilal)
