Jati Farm Jadi Pilihan Wisata Alam di Kota Serang
BISNISBANTEN. COM — Jati Farm mulai viral di berbagai medsos, banyak pengunjung yang memosting taman seluas 8,5 hektar tersebut untuk dijadikan status di beragam medsos. Memang sekilas taman yang terletak di Kampung Lembu, Desa Banjar Sari, Kecamatan Cipocok Jaya ini mirip taman yang ada di Lembang, Bandung, bedanya kalau di Lembang, di sana ditanami pohon Pinus, sementara taman ini ditanami pohon Jati.
Meskipun begitu, taman yang baru dikelola sejak Februari 2018 ini tak kalah indah dengan taman-taman yang ada di luar Kota. Banyak fasilitas menarik yang jadi daya pikat taman yang sedang bersolek ini. Sebab selain fasilitas pemandangan yang indah dengan ratusan Jati berjejer rapi.
Taman ini pun dilengkapi dengan fasilitas pemancingan yang luas, taman bermain anak-anak, ruang rapat dengan tema alam dan juga yang paling penting resto dengan harga relatif murah. Menu makanan dan minuman yang disajikan mulai 12-25 ribu rupiah. Resto disana menyajikan beragam makanan seperti nasi goreng, olahan ikan bakar dan goreng, ayam bakar dan goreng, sayur asem, cah kangkung, karedok, gado-gado, milor, sop iga, tahu tempe goreng, mie rebus telor dan makanan ringan seperti sosis goreng, pisang goreng juga ada.
Sementara berbagai varian minuman juga tersedia seperti teh, jus dan softdrink lain. Untuk yang hobi mancing, taman ini sangat cocok, sebab selain mancing, pengunjung akan menikmati sejuknya udara yang menyelip dari ratusan jati jenis emas tersebut. Taman yang terletak di jantung Kota madani ini bisa jadi alternatif warga Kota Serang yang ingin melepas penat di tengah hiruk pikuk panasnya kehidupan di Kota.
Taman milik mantan Kapolres Serang periode 2001-2003 Jati Wiyono ini masih gratis. Pengunjung hanya dikenakan bayar parkir saja, itu pun gak dipatok. Yang terpenting pengunjung bisa menjaga kebersihan dan tertib saat berkunjung ke Jati Farm.
Selamat Suprodjo(70), warga Kampung Lembu, Desa Banjar Sari, Kecamatan Cipocok Jaya ini mengaku senang dapat menciptakan taman di tengah Kota Serang. Ia menceritakan taman ini merupakan impianya sejak kecil bersama saudaranya Jati Wiyono.
“Taman ini saya kelola dan tata sendiri bersama keluarga. Jadi harap maklum jika masih banyak kekurangan dari segi tempat dan pelayanan. Karena tempat ini juga masih proses penataan. Jadi bertahap lah,” tuturnya.
Dikatakan Selamat, sejak dibuka untuk umum, tak sedikit pengunjung juga mengeluhkan terkait pelayanan di restoran. Namun ia dengan rendah hati dan lapang dada menerima kritikan tersebut. Ia mengaku hal itu wajar, sebab pengunjung yang datang ingin selalu mendapat layanan maksimal, padahal petugas di sini masih terbatas.” Meskipun begitu, itu menjadi evaluasi buat saya untuk memberikan pelayanan yang lebih baik lagi,” ujarnya.
Ia berharap ke depan taman Jati Farm ini dapat lebih terawat dan terpelihara dengan baik. Masyarakat sekitar juga harus ikut bangga karena taman ini jadi wisata baru untuk masyarakat. “Saya ingin mendatangkan orang-orang yang ingin berlibur di Kota Serang. Sebab Warga Serang kebanyakan pengen liburan harus pergi jauh, nah makanya saya buat desain sedemikian rupa agar hutan di tengah Kota Serang ini jadi solusi warga,”harapnya.(GAG/NUA).
Penulis : Wirda Garizahaq
Editor : Nurzahra Amalia