Investasi Sektor Keuangan Sepi, BEI Banten Ajak Masyarakat Nabung Saham
BISNISBANTEN.COM – Investasi di sektor keuangan di pasar modal masih belum banyak dilirik oleh masyarakat Indonesia. Sampai saat ini jumlah investor Indonesia masih sekitar 1 juta orang. Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Banten Fadli Fatah mengatakan, posisi Indonesia masih berada di bawah negara-negara tetangga dalam berinvestasi di sektor keuangan seperti Singapura, Malaysia, bahkan Thailand.
Menurut asumsinya, jika penduduk Indonesia mencapai 100 juta penduduk, dengan mengesampingkan anak kecil dan manula, maka penduduk yang berinvestasi di sektor keuangan di pasar modal baru mencapai 1 persen dari jumlah populasi penduduk. “Padahal, negara lain di ASEAN saja sudah ada yang sampai 6 persen. Kita ini masih jauh,” ujar Fatah saat Workshop Wartawan Provinsi Banten, di Hotel Ledian Kota Serang, Senin (19/8).
Fadli menuturkan, sejak pasar modal hadir di Indonesia pada tahun 1992 sampai dengan 2016, jumlah investor Indonesia hanya mencapai 485.000 orang. Jumlah investor semakin meningkat saat Bursa Efek Indonesia meluncurkan ajakan “Yuk Nabung Saham”. Sejak saat itu jumlah investor bisa mencapai 1 juta orang.
“Masih ada banyak orang yang beranggapan aktif di dunia saham merupakan perbuatan haram. Padahal, menurutnya saham tidaklah haram. Hal itu diperkuat dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menyebutkan investasi di bursa saham sesuai dengan syariat. Jadi investasi tidak haram,” katanya.
Ia menerangkan, bagi yang ingin mulai berinvestasi di pasar modal, hanya perlu membeli minimal 100 lembar saham. Namun yang perlu diwaspadai adalah investasi sebaiknya dilakukan di perusahaan yang dalam jangka panjang akan memiliki prospek baik. “Pada perusahaan-perusahaan seperti ini pula para investor asing menanamkan investasi mereka,” pungkas Fadli. (AHR)