Inflasi Banten Juli 2025 Lebih Rendah dari Nasional, Didominasi Kenaikan Harga Pangan

BISNISBANTEN.COM – Inflasi Provinsi Banten pada Juli 2025 tercatat sebesar 2,29 persen secara tahunan (YoY), lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang mencapai 2,37 persen.
Angka ini menempatkan Banten dalam rentang sasaran target inflasi nasional sebesar 2,5 ± 1 persen. Secara spasial di Pulau Jawa, inflasi Banten menjadi yang terendah keempat.
Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Banten, Rawindra Ardiansah saat taklimat media, Kamis (07/07/25).
“Secara bulanan (month-to-month/mtm), inflasi Banten berada di angka 0,21 persen dibandingkan bulan sebelumnya, secara tahunan dibanding tahun lalu itu 2,29 persen. Alhamdulillahnya, inflasi kita juga tetap lebih baik daripada nasional,” ujarnya.
Lebih lanjut, Rawindra merinci, beberapa komoditas yang menjadi pendorong utama inflasi di Banten pada Juli 2025 adalah bawang merah, tomat, cabai rawit, telur ayam ras, dan bensin. Khusus untuk komoditas hortikultura seperti bawang merah dan tomat, kenaikan harga dipicu oleh pasokan yang didatangkan dari provinsi lain seperti Jawa Tengah dan Jawa Barat.
“Selain itu, emas perhiasan juga menjadi pendorong inflasi secara tahunan (YoY). Di sisi lain, beberapa komoditas justru mengalami penurunan harga atau menahan laju inflasi, di antaranya ketimun, air kemasan, ikan kembung, dan angkutan udara,” jelasnya.
Secara spasial, Kabupaten Pandeglang mencatatkan angka inflasi tertinggi dengan 1,87 persen, sedangkan Kota Tangerang menjadi yang terendah dengan 1,27 persen.
“Secara keseluruhan, inflasi Banten yang tetap terkendali didorong oleh harga komoditas pangan dan hortikultura yang cenderung stabil,” ungkap Rawindra.
Hal ini juga sejalan dengan rilis dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan bahwa dari 38 provinsi di Indonesia, hanya 29 provinsi yang inflasinya masih berada di dalam rentang target nasional, termasuk Banten.
“Mungkin yang perlu di highlight di sini, dari 38 provinsi itu ada 29 provinsi yang masih masuk dalam rentang sasaran target inflasi nasional bagaimana kita ketahui target update nasional kita tahun ini 2,5 ± 1 persen, berarti ada 9 provinsi yang di luar dari target nasional. Kita masih masuk di dalam target nasional dan masih di tengah-tengah, kita ada di 2,29 persen jadi masih bagus,” pungkas Rawindra. (Siska)