Indonesia Perjuangkan Empat Tema Prioritas di Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018
BISNISBANTEN.COM – Indonesia akan memperjuangkan empat tema prioritas di bidang keuangan dalam Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia tahun 2018. Hal ini dilakukan untuk mengambil manfaat sebesar-besarnya sebagai tuan rumah kegiatan tersebut. Demikian disampaikan Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, dalam jumpa media di Bali.
Jumpa pers dilakukan bersama dengan Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Kominfo, Rudiantara. Gubernur Bank Indonesia mengatakan, tema pertama adalah mengenai kebijakan ekonomi global, khususnya harmonisasi kebijakan antarnegara untuk pemulihan global dan mengatasi ketidakpastian global.
“Pembahasan ini diangkat agar pemulihan yang baik tak hanya dialami oleh negara maju, namun juga negara berkembang. Topik yang dibahas mencakup pula normalisasi kebijakan moneter negara maju serta ketegangan dagang antarnegara,” ujar Perry Warjiyo dalam keterangan tertulis Departemen Komunikasi Bank Indonesia.
Terdapat 25 kegiatan dalam rangkaian Pertemuan Tahunan yang membahas mengenai topik tersebut termasuk pertemuan IMF, pertemuan G20 dan G30, yang diharapkan dapat mendukung usaha pemulihan ekonomi negara berkembang, termasuk Indonesia. Perry melanjutkan, tema kedua adalah pembiayaan infrastruktur. Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia dari sisi infrastruktur tumbuh sangat cepat, yang mendatangkan apresiasi dari dunia internasional.
Topik ini diangkat agar pembiayaan tak hanya datang dari APBN namun juga sumber lain seperti obligasi maupun penanaman modal untuk investasi infrastruktur. Terdapat 9 jadwal pertemuan yang membahas topik pembiayaan ini, termasuk yang melibatkan CEO berbagai perusahan besar. “Tema ketiga adalah ekonomi digital. Pembahasan antara lain akan berkisar kepada bagaimana ekonomi digital dapat dilakukan untuk pembiayaan UMKM serta teknologi finansial,” kata Perry.
Selain itu, tambahnya, akan dibahas pula mengenai bagaimana pengaruh ekonomi digital bagi bank sentral, khususnya terhadap sistem pembayaran serta keamanan digital. Rencananya, akan dilaksanakan 12 kegiatan terkait topik tersebut. Tema keempat adalah ekonomi dan keuangan syariah. Kesempatan ini digunakan untuk menunjukkan kepada dunia internasional mengenai pencapaian dan potensi besar yang dimiiki Indonesia dalam bidang tersebut.
“Pertemuan tahunan kali ini pun menandai pertama kalinya tema ekonomi syariah mendapat porsi pembahasan yang cukup besar. Terdapat 5 kegiatan yang rencananya akan mencakup tema tersebut,” pungkas Perry. (AHR/NUA)
Penulis : Ahmad Haris
Editor : Nurzahara Amalia