Banten24

Gerak Cepat, Walikota Serang Budi Rustandi Salurkan Bansos dan Instruksikan Pemutakhiran Data Ojol

BISNISBANTEN.COM – Walikota Serang, Budi Rustandi, menunjukkan komitmen nyata dalam merespons cepat aspirasi warganya. Usai bertemu dan mendengar langsung keluhan komunitas ojek online (Ojol) “Serdadu” Kota Serang pada Senin lalu, Pemerintah Kota (Pemkot) Serang langsung menyalurkan bantuan sosial (bansos) sembako, Rabu (17/12/25).

Walikota Budi Rustandi menegaskan bahwa pelayanan publik tidak boleh ditunda-tunda. Menurutnya, membantu warga yang sedang kesulitan adalah prioritas utama yang harus didasari oleh hati nurani.

“Moto saya adalah kalau bisa hari ini, ngapain kita tunda besok. Ini bukan masalah kampanye, tapi murni jeritan rakyat. Saya ingin merasakan apa yang mereka rasakan, makanya saya selalu melihat ke bawah,” ujar Budi

Advertisement

Dalam kesempatan tersebut, Budi Rustandi mengkritik tajam integritas data kemiskinan dari Kementerian Sosial (Kemensos) yang dinilai tidak akurat. Ia menemukan banyak data penerima manfaat yang tidak tepat sasaran karena hanya menggunakan data lama.

“Data yang kita terima itu selalu copy-paste yang lama. Ada yang suaminya sudah meninggal, ada yang sudah mampu, bahkan ada yang sudah pindah lama tapi masih terdata sebagai penerima. Saya ingin duduk bersama teman-teman di Kemensos agar diperbaiki, jangan malas-malasan karena yang jadi korban adalah warga yang benar-benar membutuhkan,” tegasnya.

Menindaklanjuti arahan Walikota, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Serang, Muhammad Ibra Gholibi, menjelaskan bahwa pihaknya telah menyalurkan bantuan sembako kepada 153 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari kalangan ojek online yang kurang mampu.

“Hari ini kami berikan bantuan berupa beras, mi instan, minyak, gula, dan sarden menggunakan dana APBD Kota Serang. Ini adalah langkah awal setelah kami diperintahkan Pak Wali untuk segera bertindak,” kata Ibra.

Ibra menambahkan, fokus selanjutnya adalah melakukan pendataan ulang secara mendalam melalui tim pendamping untuk melakukan ground check.

Ibra juga mengimbau warga Kota Serang yang merasa kurang mampu namun belum terdata agar aktif melapor ke operator kelurahan atau Dinas Sosial. “Kalau tidak mengajukan, ya tidak akan pernah dapat. Kami usulkan data baru ke Kemensos setiap bulan,” tambahnya.

“Bagi warga yang berada di Desil 5 ke atas, itu dianggap sudah prasejahtera atau mampu secara ekonomi. Prioritas kami adalah Desil 1 sampai 4. Kami minta kerja sama warga, jika ada tetangga yang benar-benar tidak mampu tapi belum dapat bantuan, segera laporkan ke Dinas Sosial atau Kelurahan,” pungkas Ibra.

Sementara itu, Ketua Umum SerdadunDodi Munir, mengapresiasi respons cepat Pemkot Serang. Meski jumlah penerima saat ini baru menjangkau sebagian kecil dari sekitar 5.000 ojol di Kota Serang, ia menganggap ini sebagai langkah awal yang positif.

“Ini mungkin sebagai tester atau percobaan bagaimana mendorong data teman-teman ke Kemensos. Kami akan bantu mendata anggota yang benar-benar rentan miskin agar bisa masuk ke sistem,” kata Dodi.

Selain masalah bansos, pihak Serdadu juga sempat menyampaikan aspirasi terkait kebutuhan sekretariat organisasi sebagai pusat administrasi, mengingat keterbatasan finansial organisasi saat ini. Namun, prioritas utama saat ini tetap difokuskan pada pemenuhan kebutuhan dasar para anggotanya.

Pemerintah Kota Serang berkomitmen akan terus melakukan pemutakhiran data (ground check) agar ojol yang memenuhi kriteria dapat masuk dalam skema bantuan reguler seperti PKH, bantuan pendidikan, dan bantuan pangan non-tunai di masa mendatang.(siska)

Advertisement
bisnisbanten.com