Forum Ekraf Kota Serang Suarakan Usulan Strategis untuk Perwal : Dorong Ekosistem Kreatif Berkelanjutan

BISNISBANTEN.COM – Forum Ekonomi Kreatif (Ekraf) Kota Serang menyampaikan sejumlah usulan strategis dalam Focus Group Discussion (FGD) pengembangan ekosistem ekonomi kreatif tahap 2.
Diskusi yang membahas penyusunan Peraturan Wali Kota (Perwal) ini diselenggarakan di Aula Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kota Serang pada Senin, 26 Mei 2025.
Usulan-usulan ini bertujuan untuk menciptakan regulasi yang berpihak pada pelaku Ekraf lokal dan memperkuat ekosistem kreatif di Kota Serang.
Dalam forum tersebut, beragam masukan disampaikan, di antaranya penekanan agar Perwal harus mengakomodasi aspek kearifan lokal.
Forum Ekraf juga menyoroti pentingnya regulasi terkait penempatan produk Ekraf di destinasi wisata dan akomodasi di Kota Serang, serta perlunya penetapan subsektor prioritas yang disesuaikan dengan karakteristik kota.
“Kami berharap Perwal dapat mencerminkan kearifan lokal Serang dan juga mengatur penempatan produk-produk Ekraf kami agar lebih mudah dijangkau wisatawan,” ujar salah seorang pelaku Ekraf dalam forum tersebut.
Selain itu, identifikasi potensi dan analisis komprehensif dianggap krusial sebagai dasar penyusunan Perwal. Pelaku Ekraf juga mengusulkan agar fokus pengembangan tidak hanya pada subsektor prioritas, melainkan juga integrasi dengan perkembangan teknologi.
Fasilitasi Nomor Induk Berusaha (NIB) bagi pelaku Ekraf menjadi salah satu poin penting yang diusulkan. Penguatan komunitas fotografi untuk menghasilkan foto produk berkualitas dan perluasan pasar juga menjadi perhatian.
Tak kalah penting, diusulkan regulasi yang membatasi produk nasional agar tidak menyaingi UMKM lokal di titik-titik strategis seperti Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B).
Forum Ekraf Kota Serang mengharapkan peningkatan sinergi dengan menghadirkan narasumber berpengalaman di bidang Ekraf, serta pengelolaan pedagang di kawasan KP3B agar lebih tertib.
Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) Ekraf melalui pelatihan dan sertifikasi, penyelenggaraan festival kreatif yang berkelanjutan, pemanfaatan media sosial kelurahan secara kreatif untuk promosi produk lokal, dan pengembangan program “Serang Preneur” untuk mendukung kewirausahaan kreatif juga masuk dalam daftar usulan.
Forum ini menandai langkah awal yang signifikan dalam penyusunan regulasi yang pro-pelaku ekonomi kreatif lokal.
Diharapkan, Perwal yang tengah disusun dapat menjadi fondasi kuat bagi penguatan ekosistem kreatif yang berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi perkembangan ekonomi kreatif di Kota Serang.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disparpora Kota Serang, Zeka Bachdi, menekankan pentingnya Peraturan Wali Kota (Perwal) sebagai landasan hukum untuk pengembangan ekosistem ekonomi kreatif di Kota Serang.
Ia mengapresiasi diskusi yang telah berlangsung dan berharap forum ekonomi kreatif ini dapat berkelanjutan, menghasilkan perkembangan nyata dari setiap masukan. Zeka menegaskan bahwa fokus utama diskusi adalah pada penyusunan Perwal.
“Perwal ini sebenarnya gampang, Perwal itu sebenarnya menekan, mengarahkan biar tidak diatur jadi diatur kan,” ujarnya.
Menurut Zeka, kehadiran pemerintah melalui Perwal sangat krusial untuk memastikan hak dan tanggung jawab setiap subsektor ekonomi kreatif terpenuhi. Dengan Perwal, pemerintah tidak akan bisa lepas dari 17 subsektor ekonomi kreatif di Kota Serang.
“Poin-poin dalam Perwal harus mencakup hak dan kewajiban-kewajiban yang tegas,” terangnya.
Zeka berharap diskusi-diskusi ini dapat menghasilkan poin-poin penting untuk Perwal yang kemudian dapat menjadi dasar bagi teman-teman untuk berargumentasi dengan DPRD dan pemerintah mengenai kebutuhan Perwal ekonomi kreatif. Ia juga menyoroti antusiasme anggota dewan yang mayoritas berusia muda dan siap mendorong kebijakan ini.
Terkait keberlanjutan diskusi, Zeka menyatakan bahwa FGD ini akan dilanjutkan ke tahap berikutnya. Ia menekankan bahwa Forum Ekonomi Kreatif Kota Serang yang sudah disahkan melalui SK dan mencakup 17 subsektor, diharapkan dapat menjadi wadah yang berbeda.
“Saya berharap forum ini bisa memberi perbedaan, wadah yang berbeda. Kalau kami di Disparpora ini tidak terlalu bisa memerankan, tidak jago lah kalau bicara ekonomi kreatif, kami hanya regulasi saja, tapi teman-teman yang punya pemikiran dan gagasan lain-lain kami hanya wadah saja,” tutupnya. (siska)