Festival Nelayan PPKM, Kolaborasi Civitas Akademisi & Industri dalam Program Pengembangan Nelayan
BISNISBANTEN.COM — Sebagai wujud tanda bakti bagi bangsa, PPM School of Management yang diwakili oleh kelompok mahasiswa Magister Manajemen Eksekutif Angkatan 70 menginisiasi Program Pengembangan Komunitas Nelayan di Kota Cilegon. Program tersebut diresmikan pada acara Festival Nelayan PPKM (Penguatan Pemberdayaan Keluarga Mandiri) yang diselenggarakan secara hybrid (perpaduan online dan offline) di Pangkalan Nelayan Tanjung Peni, Kota Cilegon, Sabtu (14/8).
Kegiatan yang dibuka oleh Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta, ini merupakan kegiatan pertama yang melibatkan 10 Pangkalan Nelayan yang ada di Kota Cilegon. Kolaborasi PPM School of Management bersama PT Pertamina Gas, Krakatau Internasional Port (KIP), dan Krakatau Steel Centre & Trading ini mengupayakan pemberdayaan nelayan dari Hulu ke Hilir, yaitu berupa Program Penguatan Komunitas Keluarga Nelayan melalui penyediaan sebagian sarana dan prasarana tangkapan ikan yang dapat dijadikan aset lembaga bersama seperti cooler box, freezer dan genset, panduan pengolahan produk dan teknik pemasaran produk olahan dari tangkapan nelayan serta pemberian ratusan paket sembako.
Tujuan dari Program Pengembangan Komunitas Nelayan ini adalah untuk memberdayakan nelayan di Kota Cilegon agar dapat lebih inovatif, kreatif dan berdaya saing sehingga mampu mandiri. Program yang diprakarsai oleh PPM School of Management ini diharapkan dapat menguatkan kelembagaan untuk nelayan agar mampu mengelola aset yang dimiliki, mengedukasi nelayan sehingga memiliki keterampilan untuk mengolah dan memasarkan hasil tangkapan menggunakan sarana digital. Dengan demikian, kesejahteraan para Nelayan di Kota Cilegon akan meningkat.
Kegiatan ini dihadiri Perwakilan PPM School of Management, Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta, Kepala Badan Logistik dan Rantai Pasok Kadin Indonesia sekaligus Direktur Utama KIP M Akbar Djohan, Direktur Utama Krakatau Niaga Indonesia (KNI) Hari Subuh, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Cilegon Tatang Tarmizi, serta perwakilan 10 Pangkalan Nelayan di Cilegon yaitu pangkalan Tanjung Leneng, Tanjung Peni, Lelean, Medaksa, Caltex, Lebak Gede, Tanjung Pujut, Suralaya, Terate dan Mabak.
“Hal ini merupakan langkah awal dari upaya pemecahan masalah nelayan yang ada di Kota Cilegon selama ini.” tutur Hikmatul Laila, selaku salah satu Mahasiswa PPM School of Management MME Angkatan 70.
Pada kesempatan yang sama, Wahyu Setyawan yang saat ini sedang menempuh pendidikan di PPM School Management menyatakan “Kami mengajak salah satu BUMN yaitu PT Perikanan Indonesia (Perindo) untuk membangun relasi, berbagi pengalaman dan menciptakan wadah promosi sehingga hasil tangkapan nelayan dapat meningkat ke skala industri bahkan ekspor kedepannya,” katanya.
Wakil Walikota Cilegon, Sanuji Pentamarta, sangat mengapresiasi program yang dilakukan kepada 10 pangkalan nelayan di Cilegon dan berharap pemberdayaan nelayan di lingkungan Kota Cilegon dapat segera terealiasasi dengan maksimal. ”Saya mewakili Pemerintah Kota Cilegon sangat mengapresiasi program pemberdayaan nelayan ini, terlebih karena bantuan ini sangat lengkap. Bantuan ini merupakan kado ulang tahun Republik Indonesia ke-76 kepada nelayan,” terangnya.
Kepala Badan Logistik dan Rantai Pasok Kadin Indonesia sekaligus Direktur Utama Krakatau International Port, M Akbar Djohan mengatakan, Kegiatan ini membuktikan bahwa negara hadir dalam upaya pemberdayaan masyarakat. Krakatau International Port dan Krakatau Niaga Indonesia yang merupakan bagian dari BUMN Krakatau Steel Group, ingin menunjukkan bahwa kami hadir dalam pemberdayaan nelayan melalui acara ini. Pak Menteri selalu memberikan arahan kepada kami agar selalu hadir dalam upaya pemberdayaan masyarakat sehingga manfaat adanya BUMN dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.” Dengan demikian, inilah momen pembuktian bahwa industri bermanfaat bagi lingkungan sekitar.
Tatang Tarmizi selaku Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Cilegon memaparkan bahwa masalah Nelayan di Kota Cilegon ini harus diselesaikan dari Hulu ke Hilir, dan kegiatan yang dilakukan hari ini merupakan bagian dari solusi masalah-masalah tersebut. “Perlu diingat Bapak Ibu Nelayan semua, bahwa apa yang kita terima ini bukan sekedar bantuan, tetapi program yang akan terus berlangsung dalam upaya penyelesaian masalah nelayan selama ini. Sehingga dengan demikian, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan khususnya di Kota Cilegon. Saya mewakili nelayan Kota Cilegon berterima kasih kepada seluruh pihak yang hadir dan turut membantu dalam kegiatan ini,” ucapnya.
Dalam acara Festival Nelayan PPKM ini, dilakukan juga pelatihan memasak (cooking class) / pengolahan hasil tangkapan nelayan yang diikuti oleh ibu-ibu nelayan serta pelatihan pemasaran hasil olahan tersebut melalui sarana Digital. PT Perikanan Indonesia (Perindo) memberikan gambaran mengenai teknik pemasaran dan pengolahan tangkapan nelayan berskala industri dan ekspor. Terjadi pula diskusi antara PT Perindo bersama wakil Nelayan dan Krakatau International Port dalam upaya mencari jalan pemecahan masalah dan memajukan nelayan di Cilegon.
Antusiasme yang diperlihatkan para nelayan dalam acara ini menggambarkan bagaimana para nelayan Kota Cilegon sangat bersemangat untuk lebih baik dan maju dari sebelumnya. (susi)