Dukung Program Ketahanan Pangan, Polda Banten Buka Rekruitmen Bakomsus
BISNISBANTEN.COM — Dalam Rangka upaya mendukung program ketahanan pangan nasional, Polda Banten membuka rekruitmen anggota Polri khusus, dengan singkatan Bakomsus (Bintara Kompetensi Khusus) di bidang pertanian, perikanan, peternakan, gizi, dan kesehatan masyarakat.
Karo SDM Polda Banten Kombes Pol Andi Herindra Rahmawan mengatakan, Polri mengambil langkah ini selaras dengan apa yang menjadi program Presiden Indonesia Jenderal Purnawirawan Prabowo Subianto. Program tersebut difokuskan di bidang ketahanan pangan, Indonesia harus segera mungkin mewujudkan suatu ketahanan pangan, juga ketahanan energi dan bertekad. Ini untuk mengentaskan kemiskinan dengan kampanye sebesar-besarnya dari program tersebut.
“Tentunya Polri memiliki peran penting dalam rangka mewujudkan cita-cita tersebut oleh karena itu pada tahun 2025 ini untuk mendukung ketahanan pangan.
Polri membuat terobosan untuk merekrut Bintara Polri kompetensi khusus di bidang pertanian, perikanan, peternakan, gizi dan kesehatan masyarakat,” katanya.
Kombes Pol Andi menjelaskan, tugas Bikomsus ini nanti adalah difokuskan untuk memberikan pendampingan khusus dengan para Kelompok Tani (Poktan) wanita. Ini untuk mewujudkan ketahanan pangan ini di awali oleh Sumber Daya Manusia (SDM) sendiri.
“Selain petani, juga ada aparat terkait, dalam hal ini Dinas Pertanian. Nàmun kita sadari bahwa potensi yang ada di Indonesia jumlah lahan sawah kita yang saat ini 7 juta hektar ini harus dikelola dengan baik. Apalagi tantangan kita saat ini bahwa lahan yang ada di Indonesia ini informasinya itu setiap tahun berkurang sampai 150.000 hektar, melihat ini Polri mendukung dengan merekrut anggota baru khusus bidang pertanian,” jelasnya.
“Diharapkan para Bakomsus ini mampu memberikan motivasi kepada para kelompok tani. Dengan memberikan motivasi tersebut hasil produksi petani itu bisa optimal dan tentunya itu bisa mengatasi Indonesia untuk mewujudkan langsung pada ketahanan pangan,” sambung Andi.
Selain di bidang pertanian, ada juga bidang gizi, dan mulai Januari nanti akan di laksanakan program makan siang bergizi gratis. Untuk menyediakan makan siang bergizi ini tentunya harus disiapkan ketersediaan pangan yang cukup. Oleh karena itu Polri saat ini fokus pada program ketahanan pangan yang diberi nama Pangan Lestari.
“Dalam program Pangan Lestari itu kita ada pemanfaatan lahan rumah, lahan sekolah, lahan kantor, lahan Pesantren, yang kita manfaatkan untuk tanam-tanaman yang sifatnya hortikultura. Apalagi Banten ini punya potensi khususnya di bidang pertanian komoditas bawang merah, cabe,” ujarnya.
“Harapannya ini semua bisa diserap, dari rakyat, oleh rakyat, dan makan siang untuk rakyat juga, dan konsepnya itu memang ke sana. Mudah-mudahan dengan konsep makan siang bergizi ini bisa mendongkrak ekonomi masyarakat desa, terutama semangat para petani bisa lebih meningkat,” imbuhnya.
Kombes Pol Andi juga mengatakan bahwa Polda Banten punya program Poliran (Polisi Peduli Pengangguran). Diketahui bersama bahwa penduduk Banten khususnya ini juga rentan memiliki tingkat pengangguran yang cukup tinggi. oleh karena itu, Poda Banten ada program Poliran yang tujuannya untuk mengurangi jumlah pengangguran di daerah Banten dan juga tentunya mendukung visi Indonesia emas 2045.
“Didalam Poliran sendiri menerapkan bahwa Poliran itu metodenya adalah merekrut, melatih, dan menyalurkan di bidang industri. Jadi tidak ada masyarakat yang saat ini belum memiliki pekerjaan yang layak,” katanya.
Polda Banten memiliki beberapa program lainnya, pertama adalah di bidang industri, kedua di bidang ketahanan pangan, yang terakhir lingkungan hidup. Bentuk implementasinya kenapa polisi juga fokus masalah lingkungan hidup, karena masalah sampah juga salah satu program Presiden Prabowo yaitu ketahanan energi dengan membuat energi dari limbah salah satunya menjadi B 50 dan B 100.
“Kalau di Banten tentunya dalam hal ini juga memiliki peran, artinya kami memiliki potensi, anggota-anggota kami yang sudah aktif untuk pengelolaan sampah. Mereka sudah jalan melalui bank-bank sampah, tentunya bank sampah ini bisa dikembangkan. Kami saat ini kita memiliki tanah seluas 3000 m² di Kelurahan Banten Kecamatan Kasemen. Kami bangun untuk latihan bagi masyarakat yang akan bercocok tanam, melatih menjadi peternak lele, dan berternak ayam. Nah di depan itu kita gunakan juga untuk tempat pengolahan sampah,” jelas Andi.
“Sampah ini ternyata memiliki nilai ekonomis, bisa digunakan untuk kerajinan tangan. Yang paling utama dalam rangka mendukung ketahanan pangan juga ternyata sampah-sampah organik dari sisa-sisa seperti daun-daun bisa dimanfaatkan untuk menjadi pupuk organik. Pupuk organik nanti harapannya bisa mendukung pangan lestari tadi menjadi booster. Jadi vitaminnya untuk tanaman itu sendiri, termasuk memberikan vitamin untuk tanahnya, tanah juga harus dipelihara supaya hasilnya bisa maksimal,” tutupnya. (siska)