Dorong Literasi dan Kepercayaan Publik, OJK Banten Perkuat Sinergi dengan Media

BISNISBANTEN.COM — Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Banten terus memperkuat sinergi dengan insan pers dalam menyampaikan informasi yang akurat, transparan, dan berimbang kepada masyarakat melalui
kegiatan Bincang Santai Media yang digelar di Alam Sutera, Jumat (15/8).
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala OJK Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek) Edwin Nurhadi, Kepala OJK Provinsi Banten Adi Dharma, serta Direktur OJK Jabodebek Misran Pasaribu dan Nuning Isnainijati.
Dalam sambutannya, Edwin Nurhadi menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi regional, penguatan sektor jasa keuangan, serta peningkatan literasi dan inklusi keuangan hanya dapat dicapai melalui sinergi seluruh pemangku kepentingan.
“Dengan kolaborasi yang solid, kita tidak hanya menjaga stabilitas ekonomi dan sektor jasa keuangan, tetapi juga memastikan manfaatnya dirasakan secara merata, mengedepankan prinsip no one is left behind, guna mendorong kesejahteraan seluruh lapisan masyarakat,” ujar Edwin.
Sementara itu, Adi Dharma menegaskan peran strategis media dalam menjaga kepercayaan publik terhadap sektor jasa keuangan.
“Kami melihat media bukan sekadar mitra publikasi, tetapi juga garda terdepan dalam mengedukasi masyarakat. Informasi yang akurat dan mudah dipahami akan membantu masyarakat memanfaatkan layanan keuangan secara bijak,” ujar Adi.
Acara yang dihadiri puluhan awak media ini menjadi wadah penyampaian berbagai informasi strategis, di antaranya perkembangan dan implementasi Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK), kondisi perekonomian
global dan regional, perkembangan perekonomian, serta sektor jasa keuangan di Provinsi Banten.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada triwulan II-2025, perekonomian Provinsi Banten tumbuh sebesar 5,33 persen (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 5,19 persen, dan melampaui pertumbuhan nasional yang tercatat 5,12 persen. Capaian ini menempatkan Banten di peringkat kedua tertinggi di Pulau Jawa. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh peningkatan aktivitas
pada sejumlah industri pengolahan, seperti makanan dan minuman, kulit dan alas kaki, logam dasar, barang elektronik dan optik, serta keberlanjutan proyek infrastruktur strategis, termasuk Jalan Tol Serang–Panimbang dan Jalan Tol
Kamal–Teluknaga–Rajeg.
Dari sisi sektor jasa keuangan, kinerja perbankan, industri keuangan non-bank (IKNB), pasar modal, dan fintech lending di Banten secara umum menunjukkan tren positif. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan (Bank Umum dan BPR/BPR Syariah) mencapai Rp299,71 triliun, penyaluran kredit mencapai
Rp221,96 triliun. Pada Bank Umum, komposisi DPK terdiri dari tabungan sebesar Rp113,68 triliun (38,72 persen), deposito Rp98,58 triliun (33,58 persen), dan giro Rp81,31 triliun (27,70 persen).
Sedangkan penyaluran kredit diberikan kepada sektor ekonomi terbesar yaitu kepemilikan rumah tinggal, multiguna dan perdagangan besar dan eceran. Selain itu, jumlah investor pasar modal dan kepemilikan saham juga terus meningkat, menunjukkan minat investasi masyarakat yang semakin kuat. Sementara itu, industri perusahaan pembiayaan mencatat pertumbuhan, meskipun diiringi
penguatan langkah mitigasi risiko pembiayaan.
Dalam aspek pelindungan konsumen, hingga Juni 2025 tercatat 1.315 pengaduan
dari masyarakat Banten yang mencakup berbagai layanan sektor jasa keuangan. OJK Banten memastikan seluruh pengaduan ditangani sesuai prosedur dengan
mengutamakan transparansi, akuntabilitas, dan kepastian penyelesaian.
Kegiatan Bincang Santai Media ini akan diselenggarakan secara rutin sebagai wujud komitmen OJK Banten untuk membangun kepercayaan publik melalui keterbukaan informasi dan kolaborasi berkelanjutan. OJK Banten mengajak insan media untuk
terus berperan aktif dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Banten, guna menciptakan masyarakat yang semakin cerdas dan berdaya dalam mengelola keuangannya. (susi)