Dispar Banten Harap Anggaran Pariwisata Meningkat, Siapkan Nataru dan Tegaskan Pengendalian Tarif Wisata

BISNISBANTEN.COM — Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten, Ely Susiyanti, menyatakan bahwa pihaknya berharap alokasi anggaran pariwisata terus meningkat demi memperkuat daya tarik wisata dan mendorong pertumbuhan kunjungan. Hal ini disampaikan dalam agenda Pengembangan Kemitraan Pariwisata & Ekraf Wartawan Ekonomi Bisnis dan Pariwisata (EKBISPAR) Banten yang diselenggarakan pada Rabu (19/11/2025).
“Harapan kami, anggaran-anggaran yang dialokasikan kepada Dinas Pariwisata demi kemajuan pariwisata di Banten terus meningkat,” ujar Ely. Ia menjelaskan bahwa Banten memiliki sejumlah destinasi unggulan yang masuk dalam kategori Seven Wonders Pariwisata Banten, sebagian besar merupakan wisata alam seperti Tahura, Carita, dan Tanjung Lesung.
Selain itu, Banten juga memiliki destinasi budaya yang menjadi daya tarik utama, seperti Cisungsang dan Baduy. “Kita punya seven wonder pariwisata. Lebih banyak kepada wisata alam. Kita juga punya kebudayaan seperti Cisungsang dan Baduy yang menjadi daya tarik wisata,” ungkapnya. Terkait perkembangan kunjungan, Ely menegaskan bahwa tren pariwisata di Banten menunjukkan peningkatan berdasarkan data BPS.
“Berdasarkan data BPS, tren pariwisata di Banten meningkat. Kita sudah hampir mencapai 24 juta kunjungan, dan kita harapkan terus meningkat,” jelasnya. Menjelang Nataru, Dispar Banten tidak menetapkan target khusus jumlah wisatawan, namun fokus pada kesiapan layanan dan kenyamanan pengunjung.
“Tidak ada target khusus, tapi kita berharap kunjungan wisata meningkat. Yang penting kenyamanan wisatawan tetap kita jaga, baik dari sisi lalu lintas, isu-isu akhir tahun, maupun perilaku masyarakat yang kadang tidak tertib dalam memasang tarif,” tegas Ely.
Ia mengingatkan bahwa setiap akhir tahun kerap muncul persoalan seperti kemacetan, kenaikan tarif mendadak, hingga ketidaktertiban pengelola jasa wisata. Karena itu, Dispar Banten berkomitmen meminimalkan potensi masalah tersebut pada Nataru 2025.
Untuk memastikan kelancaran pengendalian tarif, Ely menyebut pihaknya menjalin kolaborasi dengan pemerintah kabupaten/kota, khususnya Pandeglang dan Lebak, agar tarif destinasi dapat memiliki standar dan tidak berbeda jauh antar lokasi maupun antara hari biasa dan hari libur. “Kami ingin ada peraturan bupati yang mengatur tarif agar diseragamkan minimal dan harganya sama, baik di hari biasa maupun akhir tahun. Karena isunya sekarang, satu tempat sekian, tempat lain beda, bahkan melonjak saat akhir tahun,” jelasnya.
(Sarah)









