BISNISBANTEN.COM – Insomnia atau kesulitan tidur yang terjadi secara terus-menerus dapat memberikan dampak serius bagi kesehatan.
Kurang tidur bukan hanya membuat tubuh merasa lelah, tetapi juga berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan, mulai dari kesehatan fisik, mental, hingga produktivitas sehari-hari.
Salah satu dampak utama insomnia adalah menurunnya daya tahan tubuh. Tidur yang cukup berperan penting dalam proses pemulihan tubuh dan produksi sel imun.
Jika sering mengalami kurang tidur, sistem kekebalan tubuh akan melemah, sehingga lebih rentan terhadap infeksi seperti flu dan penyakit lainnya.
Selain itu, kurang tidur juga dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kronis seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan penyakit jantung.
Insomnia juga berdampak buruk pada kesehatan mental. Kurang tidur dapat menyebabkan perubahan suasana hati, meningkatkan risiko stres, kecemasan, bahkan depresi.
Kondisi ini juga dapat mengganggu fungsi otak, sehingga menurunkan konsentrasi, daya ingat, dan kemampuan dalam mengambil keputusan.
Akibatnya, produktivitas dalam pekerjaan atau aktivitas sehari-hari bisa terganggu, serta meningkatkan risiko kecelakaan akibat kurangnya fokus.
Selain itu, insomnia dapat menyebabkan gangguan metabolisme dan kenaikan berat badan.
Kurang tidur memicu peningkatan hormon ghrelin (hormon yang merangsang nafsu makan) dan penurunan hormon leptin (hormon yang mengontrol rasa kenyang).
Akibatnya, seseorang yang mengalami insomnia lebih cenderung mengonsumsi makanan berkalori tinggi, yang dapat berujung pada obesitas. (Sarah)
