Banten24

Cegah Stunting, Kader Posyandu di Cilegon Dilatih Penggunaan Antropometri

BISNISBANTEN.COM – Dinas Kesehatan (Dinkes) Cilegon menggelar Pelatihan Penggunaan Antropometri bagi Kader Posyandu di Kecamatan Cibeber, Cilegon, Rabu (22/2/2023). Itu sebagai salah satu upaya mencegah stunting pada balita.

Sekadar diketahui, Antropometri adalah pengukuran tubuh dimensi manusia mulai dari tulang, otot, dan jaringan adiposa atau lemak. Pelatihan dibuka oleh Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta dan para pejabat Dinkes Cilegon serta Puskesmas Cibeber.

Dalam sambutannya, Sanuji menilai, pelatihan penggunaan Antropometri penting bagi Kader Posyandu untuk mengukur bayi agar lebih akurat.
Kata Sanuji, bayi dan balita nanti secara rutin akan diukur mulai dari tinggi badan, berat badan, lingkar lengan, hingga lingkar kepala.

Advertisement

“Alat ini tingkat akurasinya tepat. Jadi, ketika ada balita yang belum diukur akan diukur supaya data stuntingnya betul-betul akurat,” terangnya.

Disebutkan Sanuji, saat ini stunting menjadi isu nasional yang tengah menjadi perhatian semua daerah. Meski kasus stunting di Cilegon diklaim terbilang rendah, yakni 3,7 persen, tetapi pihaknya terus bertekad untuk terus menekan angka kasus tersebut.

“Makanya kita perlu alat akurasi pengukur stunting ini. Sekarang kita masih membutuhkan ratusan lagi alat. Mudah-mudahan ke depan bisa direalisasikan,” harapnya.

Advertisement

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat pada Dinkes Cilegon Febrinaldo menambahkan, melalui Pelatihan Penggunaan Antropometri, para Kader Posyandu dapat mengukur tinggi badan, lingkar lengan, dan lingkar kepala pada balita secara akurat. Dengan begitu, kata Febrinaldo, pihaknya bisa mendeteksi dini balita stunting.

“Ini tak lain sebagai upaya kita agar stunting di Cilegon mendekati nol,” jelasnya.

Febrinaldo mengungkapkan, di Cilegon terdapat 385 Posyandu tersebar di 43 kelurahan. Sementara pada 2022 alat Antropometri hanya tersedia 71 unit dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) dan dana alokasi khusus (DAK) dari pemerintah pusat.

“Tahun ini rencana pengadaan 90 unit lagi dari APBD dan DAK, sehingga kita masih kurang 224 unit lagi,” ungkapnya. (dik/zai)

Advertisement
LANJUT BACA

Muhammad Siddik

Wartawan bisnisbanten.com