Lifestyle

Bonsai, Seni Hidup yang Mendatangkan Keuntungan

BISNISBANTEN.COM — Bonsai itu seni yang hidup. Tidak seperti karya seni lain yang medianya benda mati, seni bonsai medianya adalah pohon yang terus tumbuh. Itu yang diungkap Saeful Ma’ruf.

Sejak 2012, guru di SMP ini mulai mencoba menanam. Saeful menjelaskan, menanam dan memelihara bonsai memiliki keasyikan tersendiri

“Dalam membentuknya (membonsai-red) kita seperti menjadi arsitek yang merancang dan membangun karya tersebut sampai sesuai target yang diinginkan,” jelas Saeful.

Advertisement

Hobi membonsai ini butuh ketelatenan dan melatih kesabaran karena menurut Saeful, prosesnya cukup lama. Dari bahan bonsai hingga siap dinikmati keindahannya butuh waktu minimal 3-4 tahun.

“Yang paling menyebalkan adalah ketika kita tidak punya uang dan ada orang yang menawar bonsai kita dengan harga yang pas. Akhirnya koleksi harus dijual,” tuturnya lagi.

Saeful bilang, ada lebih dari 100 jenis tanaman yang bisa dibonsai. Mulai dari tanaman lokal hingga impor. Umumnya yang mudah hidup dan mudah perawatannya untuk dibonsai adalah pohon beringin, asem, serut, dan bougenville.

Saeful biasanya menjual bonsai-bonsai koleksinya secara daring maupun luring. Bisa pesan lewat Facebook: Saeful Bonsai atau di e-commerce Shopee: saefulbonsai. Harga kisaran Rp50ribu – Rp4 juta.

Advertisement

“Saya jual bahan saja. Untuk bonsai jadi belum ada yang bagus,” kata Saeful.

Kalau mau datang langsung, bisa ke Kp. Silebu Masjid, Desa Silebu, Kecamatan Kragilan. Atau bisa cek Google maps dan ketik saja Abdan Nursery 1.

“Untuk promosi dan edukasi saya juga membuat channel YouTube dengan nama yang sama Saeful Bonsai,” tutur pemilik Instagram @saefulmaruf88 ini. (hilal)

Advertisement

Hilal Ahmad

Pembaca buku-buku Tereliye yang doyan traveling, pemerhati dunia remaja yang jadi penanggung jawab Zetizen Banten. Bergelut di dunia jurnalistik sejak 2006.
bisnisbanten.com