Bincang Santai, REI Bahas Trik Mendobrak Penjualan
BISNISBANTEN.COM – Pada hari ke-7 acara REI Banten Expo di Cilegon Center Mall diisi talkshow dengan tema “Ngopi Bareng Ngobrol Santai”.
Kegiatan yang digelar pada 7 Oktober 2022 pukul 15.00 WIB ini dihadiri oleh Ir. Roni H Adali sebagai Ketua DPD REO Banten, Ariev B Siregar, S.E, M.B.A, ChFC dari Deputi Komisioner Bidang Pemanfaatan Dana, Indra Efendi dari Housing Program Product dan Program Implementation, dan Heru Wicaksono sebagai Wakil Kepala Divisi SMD.
Pada acara ini Roni H Adali mengatakan, REI Banten memiliki 5 program, yang 3 di antaranya mendobrak penjualan di REI Banten sendiri maupun pengembang, menggerakkan sektor properti agar bangkit, pulih, dan bergerak kembali.
Menurutnya, REI Banten sudah bekerja sama dengan institusi perguruan tinggi. Roni juga mengatakan, ada empat hal yang akan dilakukan REI Banten tahun ini.
Dan untuk mencapai target akhir tahun, REI Banten tidak peduli dahulu dengan 2023. REI Banten memikirkan bagaimana bisa mencapai target optimal di 2022.
“Kita memikirkan bagaimana kita bisa mencapai target optimal di 2022 supaya kita semua tentunya bisa bergerak dan sukses bersama. Nah itulah yang kita harapkan,” ujar Roni.
Ia mengingatkan kepada pengembang agar jangan menunda dan menunggu harga jual.
“Saya mengingatkan kepada teman-teman nih, banyak teman-teman yang ada stok tapi nunggu-nunggu harga jual. Jangan. Maksud saya janganlah, udah biarin kita jual, nanti kalau harga jual baru mungkin 2023 begitu ya. Kita jual aja yang penting kas uang kita bergerak, duit kita bisa muter,” katanya.
Ia juga menyarankan kepada masyarakat, jika ingin membeli rumah, sekaranglah saatnya. Karena harga jual rumah subsidi belum naik.
Untuk sistem penjualan, Heru Wicaksono menyampaikan, agar penjualannya baik dan lancar, para pengembang harus mengenal dan mengikuti perkembangan zaman. Yakni dengan memanfaatkan media sosial seperti TikTok, YouTube, Maupun Facebook.
Sama halnya dengan Roni, Heru menyarankan kepada masyarakat agar membeli rumah terlebih dahulu dibandingkan sepeda motor.
“Jadi semua nih, kita kasih tahu saudara-saudara kita, kalau mau jualan jangan khawatir, mau resesi mau apa kek, yang penting jangan konsumtif,” tukasnya.
Tentang kuota, Heru menambahkan, “Untuk 2022 itu untuk SLPP-nya aja masih ada 50.000 – 60. 000 se-Indonesia.”
Namun para pengembang tidak berjualan, jika dilihat dari pasar ada, namun untuk uang tidak ada Jika realisasi berarti akibat para pengembang itu sendiri.
Sementara Ariev menyampaikan, untuk para pengembang dan dan calon pembeli, ia sudah cukup lama berada di Cilegon dan tujuh tahun yang lalu menjabat sebagai kepala cabang Cilegon.Ia melihat pasar- pasar di Cilegon itu besar.
Yang terakhir, Indra menyampaikan terkait SLPP. “Di tahun 2023 BSI punya strategi-strategi khusus dan pastinya akan terus mengabdi,” terangnya. (Dhori)