Bersama Kampung Sirih Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat Sinergi Bangun Kemandirian Ekonomi dan Lingkungan

BISNISBANTEN.COM — Kampung Sirih di Kelurahan Mekarsari, Kota Tangerang, menjadi pusat kegiatan pendampingan masyarakat yang melibatkan kolaborasi erat antara Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB) melalui Soekarno Hatta Fuel Terminal & Hydrant Installation (SHAFTHI), Kelurahan Mekarsari, Universitas Gajah Mada (UGM), dan Dinas Sosial Kota Tangerang.
Program yang dilaksanakan pada Jumat (15/8) ini dirancang untuk merumuskan langkah lanjutan pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengan (UMKM) keripik sirih IBU KOS serta penguatan bank sampah, sebagai upaya nyata meningkatkan kemandirian ekonomi sekaligus kesadaran lingkungan masyarakat.
Dipimpin oleh Bahruddin, S.Sos., M.Sc., Ph.D, dosen dari Departemen Pemberdayaan Sosial dan Kesejahteraan FISIPOL UGM, kegiatan ini mengedepankan pendekatan partisipatif dan kontekstual dalam pemberdayaan masyarakat.
“Warga harus dilibatkan secara aktif dalam proses perencanaan karena mereka yang paling memahami kebutuhan dan potensi lokalnya. Pendamping hanya bertugas sebagai fasilitator agar solusi yang dihasilkan benar-benar relevan,” ujar Bahruddin dalam sesi diskusi bersama warga Kampung Sirih.
Pertamina Patra Niaga Regional JBB melalui SHAFTHI yang diwakili oleh Chandra Juliantono, Senior Supervisor HSSE, menegaskan pentingnya peran strategis dunia usaha dalam mendukung pemberdayaan masyarakat demi dampak berkelanjutan.
“Kami meyakini bahwa membangun masyarakat yang mandiri dan peduli lingkungan adalah bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan. Semangat kolektif warga Kampung Sirih sangat kuat dan layak mendapatkan dukungan,” ungkap Chandra.
Susanto August Satria, Area Manager Communication, Relations & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat, turut menambahkan, “Kegiatan kolaboratif seperti ini mencerminkan komitmen kami dalam mendukung pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. Sinergi antara akademisi, pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat merupakan kunci sukses pembangunan yang inklusif dan berdampak luas.” ujar Satria
Antusiasme warga sangat tinggi, salah satunya terlihat dari Alex Eko Setiawan, pelaku UMKM keripik sirih sekaligus pengelola bank sampah. Dia mengungkapkan manfaat pendampingan ini, termasuk peningkatan kapasitas pengelolaan usaha, akses jejaring kemitraan, dan dorongan inovasi dalam pengelolaan lingkungan.
Produk keripik sirih, yang telah menjadi identitas khas lokal, diarahkan agar memiliki daya saing lebih baik melalui perbaikan kualitas produk, pengemasan yang menarik, dan strategi pemasaran digital yang efektif. Di saat bersamaan, bank sampah diperkuat sebagai solusi pengelolaan limbah rumah tangga yang memberikan nilai ekonomi sekaligus dampak positif lingkungan.
Program ini secara langsung mendukung pencapaian beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), di antaranya SDG 1 Tanpa Kemiskinan dan SDG 8 Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.
Dengan sinergi antara akademisi, dunia usaha, pemerintah, dan masyarakat, Kampung Sirih diharapkan menjadi contoh keberhasilan pengembangan masyarakat berbasis potensi lokal dan keberlanjutan lingkungan yang dapat direplikasi di wilayah lain.
Pertamina Patra Niaga Regional JBB terus berkomitmen untuk selalu melanjutkan sinergi dengan masyarakat, menciptakan ekosistem yang berdaya, lestari, dan memberikan manfaat jangka panjang. (susi)