Ekonomi

Berkat Gotong Royong, 19 Rumah di Unyur Capai Progres 60 Persen dalam Program RTLH

BISNISBANTEN.COM – Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kelurahan Unyur, Kota Serang, menunjukkan perkembangan signifikan.

Lurah Unyur, Nana Heryatna, mengungkapkan bahwa dari total 19 unit rumah yang mendapatkan bantuan, sebagian besar telah mencapai progres pengerjaan antara 60 hingga 70 persen.

“Untuk kondisi RTLH di Kelurahan Unyur yang berjumlah 19 orang, hampir semuanya sudah mencapai 60 persen,” ujar Nana dikutip pada Jum’at (12/12/25).

Advertisement

Ia menambahkan bahwa hanya ada satu rumah yang baru mencapai 40 persen karena pemilik sempat sakit, namun kini pembangunan sudah kembali berjalan.

Nana juga menjelaskan bahwa kerusakan pada 19 rumah tersebut umumnya disebabkan oleh faktor alam dan keterbatasan ekonomi masyarakat yang belum memiliki dana cukup untuk membangun rumah yang layak.

“Mudah-mudahan dengan stimulus ini bisa menambah, memperbaiki semua kondisi-kondisi rumah mereka,” harapnya.

Secara spesifik, tiga rumah di RW 06 Kalimiring memiliki kondisi yang variatif. Dua rumah mengalami rusak berat di bagian atap, yang perbaikannya mencakup perkuatan pondasi dengan dana sekitar Rp20 juta. Sementara itu, satu rumah kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan dan hampir roboh, sehingga harus dibangun kembali dari nol dengan dana yang minim namun diupayakan agar tetap layak huni.

Untuk mengatasi masih banyaknya rumah tidak layak huni di 10 RW yang masuk kategori permukiman di Unyur, pihak Kelurahan telah mengajukan usulan bantuan tambahan untuk tahun 2026 kepada Kementerian Perumahan Rakyat sebanyak 40 rumah. Dinas Sosial (Dinsos) 20 rumah, sealinitu Nana akan upayakan juga bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).

“Kami berharap 2026 makin banyak rumah yang tidak layak huni yang bisa kita bantu,” kata Lurah Unyur.

Dukungan dari Pemerintah Kota Serang, Provinsi, dan Kementerian menjadi faktor utama terwujudnya bantuan ini. Namun, kunci percepatan pembangunan adalah sinergi gotong royong dari warga.

“Kami mengajak warga untuk bersinergi gotong-royong membangun rumah-rumah tersebut,” jelas Nana. Dengan adanya gotong royong, biaya tukang dapat diringankan, dan pembiayaan bisa dialihkan untuk kebutuhan material.

Solahudin, salah satu warga penerima bantuan, mengungkapkan rasa syukur atas bantuan yang diterimanya, meskipun mengakui adanya kekurangan.

“Ya, alhamdulillah sudah dibantu juga,” kata Solahudin.

Sebelumnya, kondisi rumah Solahudin tidak layak huni, dengan bata-bata lama, tanpa besi atau coran, dan bambu-bambu yang sudah rapuh. Ia tinggal bersama mertua dan anak-anaknya.

Saat ini, pembangunan rumahnya sudah mencapai sekitar 65 persen dengan luas bangunan 7 x 5 meter dan satu kamar tidur. Solahudin, yang juga ikut mengerjakan pembangunan rumahnya, mengaku sangat terbantu.

“Ya, alhamdulillah gitu. Senang banget itu sangat membantu,” tutupnya. (Siska)

Advertisement
bisnisbanten.com