Backpacker Internasional, Mengajak Anak Muda Melihat Dunia Luar
BISNISBANTEN.COM — Junaidi alias Juned atau dikenal juga Lanang Sejagad, bukan tanpa alasan merintis usaha jalan-jalan keluar negeri dengan konsep backpacker dengan nama Backpacker Internasional (BI). Yuk disimak.
“Kenapa mengambil nama Backpacker Internasional? Karena tujuan travelingnya adalah negara luar. Selain itu kenapa BI didirkan karena saya ingin mengajak anak muda bisa melihat dunia luar. Dengan begitu cara pandang mereka nanti akan berubah setelah mereka melihat dunia maju,” tutur lulusan IAIN SMH Banten yang sekarang menjadi UIN SMH Banten Jurusan Hukum Politik Islam ini.
Lanang bilang, banyak orang berpikir pergi ke luar negeri itu mahal, tapi sebenarnya tidak semahal apa yg mereka bayangkan. Karena alasan itulah BI didirikan. “Dengan budget murah tapi mereka masih bisa jalan ke luar negeri, ketemu orang baru, dunia baru dan bisa belajar dari mereka. Dan bagi saya itu sangat keren,” tutur lelaki yang pernah menempuh pendidikan di India selama setahun dalam rangka pertukaran pelajar ini.
Lanang mengaku, usaha yang dirintis sejak 2012 ini sudah mengantarkan konsumen ke beberapa negara seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand. “Tapi yang paling sering ke Singapura. Ke Singapra ini hampir 30 kali penerbangan, baik itu hanya menjadi guide (grup dari orang-red) atau saya yang buka open trip. Kalau saya peribadi, selain ke negara tersebut, pernah ke India dan ke Hongkong,” kata Lanang.
Kalau membawa rombongan sendiri, Lanang yang biasa menawarkan paket ke Singapura 3 hari 2 malam Rp2.450.00-Rp2.500.000 ini paling banyak membawa 30 orang. Itu terjadi pada Mei 2017 lalu, rombongan mahasiswa pascaserjana Untirta.
“Kendala yang saya hadapi biasanya adalah saat pembekian tiket. Karena semakin banyak beli tiket harga tingkat semakin mahal. Sedangkan budgjet dari peserta kan terbatas. Selain itu juga mengondisikan peserta saat di luar negeri, karena kadang ada beberapa peserta asyik dengan dirinya sendiri,” tutur Lanang yang saat ini berdomisili di Kota Serang ini.
Lanang bilang, mimpi BI sebenarnya sederhana, yaitu ingin mematahkan dan memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa pergi keluar negri itu tidak semahal dan tidak sesusah seperti yang dibayangkan. Anggapan masyarakat selama ini yang bisa keluar negeri yaitu artis, pejabat, dan orang tertentu. Padahal di zaman sekarang semua orang bisa. Modalnya kata Lanang, sebenarnya hanya satu. “Berani untuk tersesat di negara orang. Kalau sudah berani tersesat di negara orang saya yakin banyak orang berani traveling ke luar negeri sendirian,” jelas Lanang.
Ke depan, Lanang ingin BI menjadi komunitas besar di Indonesia. “Di dunia traveling, mereka bisa bertukar cerita dan berbagi pengalaman tentang pengalaman mereka saat mereka di luar negeri. Dan sekarang anggota Bi Iudah lebih 1.000 orang yang tergabung di FB BI. Pesertanya tidak hanya orang Indonesia, tapi dari luar negeri juga,” pungkasny. (milenia)