Atasi Masa Paceklik Sektor Pertanian, Dorong Setiap Desa Dirikan Lumbung Pangan
DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN (DKPP) KABUPATEN SERANG

BISNISBANTEN.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) di bawah kendali Suhardjo, S.Pi., M.M sebagai kepala dinas dan Yuli Saputra, S.TP. MM selaku Sekretaris bersama jajaran terus berusaha menjaga stabilitas pangan dan meningkatkan produksi pertanian di Kabupaten Serang. DKPP gencar mengatasi masa paceklik petani dan bertekad menjadikan Kabupaten Serang sebagai lumbung pangan yang bisa memenuhi kebutuhan pangan di Provinsi Banten, khususnya Kabupaten Serang, dengan mendorong setiap desa mendirikan lumbung pangan masing-masing.

Kabupaten Serang memiliki luas wilayah 1467,35 kilometer persegi, dengan luas lahan Pertanian sawah mencapai 47,574 hektare. Sebagai langkah awal, program pendirian lumbung pangan dicanangkan di 9 Kecamatan, meliputi Kecamatan Kramatwatu, Pontang, Ciruas, Tanara, Tirtayasa, Lebakwangi, Cikande, Binuang, dan Kecamatan Carenang yang diyakini program bisa terwujud. Saat ini, Kabupaten Serang memiliki 123 Penyuluh Pertanian tersebar di 326 Desa dan 19 Kecamatan.
“Kita punya lahan sawah yang sangat luas dan program pro rakyat. Saya yakin, kita (Kabupaten Serang-red) bisa menjadi lumbung padi bagi Provinsi Banten,” tegas Kepala DKPP Kabupaten Serang Suhardjo.

Untuk mewujudkan program ketahanan pangan yang sudah dicanangkan Bupati Kabupaten Serang Ratu Tatu Chasanah, kata Suhardjo, dibutuhkan kolaborasi yang baik antara pemerintah dan petani. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya bantuan yang diberikan Pemkab Serang kepada petani, bukan hanya bibit-bibit unggul berkualitas bagus, melainkan juga petani di Kabupaten Serang diusulkan mendapatkan bantuan pompanisasi untuk lahan persawahan tanah hujan. Tidak sampai di situ, sambung Suhardjo, baru-baru ini diluncurkan program Youth Entrepreneur and Employment Support Service (YESS) atau program kerjasama antara Kementerian Pertanian (Kementan) RI dengan Internasional Fund For Agricultural Development (IFAD) yang dirancang untuk menghasilkan wirausahawan muda pedesaan, serta menghasilkan tenaga kerja kompeten pada bidang pertanian. Program ditujukan untuk pemuda, khususnya pemuda di pedesaan untuk mengembangkan perekonomian melalui kewirausahaan dan menambah peluang kerja pada bidang pertanian dalam kurun waktu 2019 – 2035.
“Program YESS ini sudah menyasar 320.000 generasi muda pedesaan,” ungkap Suhardjo.
Disebutkan Suhardjo, Kabupaten sudah mencapai target produksi yang ditetapkan Bupati Serang untuk komoditi padi, dengan realisasi produksi mencapai 561.000 ton dari target 535.000 ton.
“Jadi kita surplus,” ungkapnya.
Makanya, kata Suhardjo, pihaknya mendorong di setiap Desa mendirikan lumbung pangan, sehingga petani bisa menyimpan hasil panen hingga masa panen berikutnya tiba. Dengan demikian, petani tidak akan pernah mengalami masa paceklik, karena stok beras selalu ada.
“Saya berharap, semakin gencarnya bantuan yang dikucurkan pemerintah mampu mendorong peningkatan penghasilan petani dan berimbas tercukupinya stok pangan sampai datangnya masa panen berikutnya,” harap Suhardjo. (Advertorial).