Apjati Ungkap Potensi Besar, Jepang Butuh 600-700 Ribu Tenaga Kerja dalam 5 Tahun

BISNISBANTEN.COM – Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Jasa Tenaga Kerja Indonesia (Apjati), Said Saleh Alwaini, menegaskan bahwa pelaksanaan acara matching fair di Jepang pada awal Desember lalu memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap peluang kerja bagi tenaga kerja Indonesia (TKI).
Said menjelaskan bahwa kegiatan business matching seperti ini rutin dilakukan Apjati di berbagai negara setiap bulan. Acara yang digelar di Jepang pada tanggal 1 dan 3 Desember 2025 tersebut terbukti berhasil menggiring peluang kerja yang sangat besar.
Ketika ditanya mengenai seberapa besar peluang yang terbuka, Said mengungkapkan angka yang spesifik dari pihak Jepang.
“Kalau dari Jepang malah mereka sudah spesifik. Mereka menyatakan dalam 5 tahun ke depan butuh 600 atau 700.000 orang,” ujar Said.
Menurut Said, saat ini, Indonesia menempati peringkat kedua atau ketiga dalam penyediaan tenaga kerja di Jepang. Peluang kerja di Jepang tersebar di 16 sektor spesifik, meliputi kesehatan, perhotelan, teknik, dan penerbangan.
Rencana Matching Fair Selanjutnya
Said menambahkan bahwa Apjati tidak akan berhenti di Jepang. Mereka telah merencanakan sejumlah matching fair di negara lain dalam waktu dekat.
“Tentunya. Di kita sudah rencanakan di bulan Februari Taiwan. Ada Kuwait. Satu lagi Eropa juga sudah minta lagi, Portugal dan Spanyol. Jadi banyak,” tutupnya, menandakan optimisme Apjati dalam memperluas jangkauan penempatan tenaga kerja Indonesia.(siska)









