Apa Itu Belanja Bijak? Ini Penjelasan BI Banten
BISNISBANTEN.COM — Apa sih belanja bijak itu? Belanja bijak adalah inisiatif yang digalakan opeh Bank Indonesia (BI) untuk mendorong masyarakat berbelanja sesuai kebutuhan, tidak berlebihan, dan mendukung stabilitas ekonomi, kampanye ini sering dikaitkan dengan program Cinta, Bangga, Paham (CBP) Rupiah yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya penggunaan Rupiah.
Ekonom Senior Bank Indonesia Provinsi Banten M Lukman Hakim mengatakan, belanja bijak itu penting dalam menjaga inflasi karena membantu menjaga kestabilan permintaan di pasar, mengurangi tekanan pada harga barang/jasa, membantu masyarakat mengelola keuangan lebih baik ditengah kenaikan harga.
“Masyarakat dapat berperan dalam mengendalikan inflasi lewat gerakan belanja bijak dengan tujuan pengendalian pasokan dan daya beli terjaga,” kata Lukman saat Talkshow Belanja Bijak, Pinjol Terjaga, yang di gelar Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Banten di Hotel Aston Serang, Selasa (17/12/24).
“Belanja bijak itu bukan berarti pelit ya, jadi belanja bijak itu adalah bagaimana kita bisa mendapatkan manfaat yang maksimal dari uang yang kita miliki. Jadi dengan uang yang kita miliki kita bisa maksimalkan untuk membeli barang-barang yang sesuai dengan kebutuhan. Selain itu kita juga harus membuat daftar belanja bulanan dan menghindari pembelian secara impulsif,” imbuh Lukman
Kemudian, kata dia, masyarakat harus menabung dan berinvestasi, mangalokasikan dana secara bijak untuk masa depan, dan mendukung produk dalam negeri, memprioritaskan membeli produk lokal.
“Jadi prinsip dari menabung itu bukan sisa, tapi kita sisihkan uang terlebih dahulu di depan untuk ditabung, kalau mengambil di belakang pasti uang keburu habis. Dan alokasikan uang secara bijak untuk masa depan keluarga,” katanya.
Lukman juga menyampaikan bagaimana cara membuat anggaran belanja efektif. Yang pertama adalah mencatat pengeluaran, catat semua pengeluaran selama satu bulan. Kemudian menentukan mana yang lebih prioritas. Tentukan kebutuhan pokok dan non pokok.
“Jadi masyarakat harus membuat Anggaran. Alokasikan aggaran untuk setiap kategori pengeluaran. Lalu cari alternatif, cari alternatif produk yang lebih murah atau layanan gratis, seperti beli barang yang lagi promo atau lain sebagainya,” ucapnya.
“Jadi kami mengajak masyarakat semua untuk bersama-sama melakukan kebiasaan-kebiasan gerakan belanja bijak, karena dengan melakukan belanja bijak kita dapat menjaga kesejahteraan keluarga. Jadi belanjalah sesuai dengan pendapatan yang kita peroleh,” tutup Lukman. (Siska)