Airyn Tanu Sang Queen of Diamond yang Mencuri Perhatian
BISNISBANTEN.COM – Nama Airyn Tanu ternyata sudah hits sejak merancang cincin pernikahan Lesti Kejora dan Rizky Billar.
Cincin tersebut menjadi perbincangan lantaran modelnya yang mewah dengan harga fantastis.
Ini merupakan salah satu rancangan Airyn Tanu yang eksklusif karena menggunakan jenis berlian langka, yaitu Ashoka.
Berlian Ashoka ini banyak dipakai artis Hollywood di Amerika, seperti Oprah Winfrey dan Elizabeth Taylor.
Airyn Tanu dikenal dengan julukan Queen of Diamond.
Wanita berparas cantik ini adalah pemilik brand perhiasan ternama Passion Jewelry.
Perusahaan ini bergerak di bidang perhiasan eksklusif dan bisa di-custom secara khusus.
Brand miliknya ini sudah sangat terkenal di kalangan para pesohor dan selebritis tanah air, yang menjadi klien-kliennya.
Kesuksesan inilah yang membuatnya dijuluki “Queen of Diamond”.
Airyn juga dipercaya untuk merancang mahkota Miss Grand Indonesia, yang ditaksir bernilai Rp 3 Miliar. Karya Airyn memang memiliki ciri khas yang unik dan berkelas.
Dalam video kolaborasi Youtube bersama Boy William, diketahui isi rumah Airyn Tanu berdesain simpel namun homey milik airyn Tanu ini terlihat bak hotel berbintang.
Mulai dari dinning room, living room yang dilengkapi dengan piano besar, entertainment room, hingga setiap lorongnya tertata rapi dan berkelas seperti hotel.
Kesuksesan yang dimilikinya saat ini ternyata tidak datang secara instan. Siapa sangka, Airyn dan suami juga pernah merasakan hidup susah sebelum seperti sekarang.
Ia pun mengaku bukan berasal dari keluarga yang berada. Orang tuanya dulu tidak punya apa-apa. Bahkan, sang kakak bahkan sempat lahir di sebuah kandang ayam.
Ketika perekonomian keluarganya mulai membaik, dua tahun kemudian ia lahir di sebuah klinik.
Lahir bukan dari keluarga yang berada, Airyn pun tumbuh menjadi sosok gadis yang pekerja keras.
Ia mengaku bahwa kehidupan orangtuanya dahulu yang tidak mudah, telah menginspirasinya untuk memperjuangkan mimpi dan cita-cita.
Awal mula ia memulai bisnis juga tidak mudah. Di usia 13 tahun, kedua orangtua Airyn mengirimnya ke Australia.
Di sana, Airyn mengaku sudah mulai bekerja part time dari usia yang sangat belia, yaitu 15 tahun sebagai waitress dan kasir.
Di sana ia juga mulai berjualan aksesoris yang ia buat sendiri, seperti belt, anting, dan berbagai pernak-pernik dalam booth sebuah mall dan pasar kaki lima.
Saat berjualan di luar ruangan, ia harus berjuang menahan dinginnya cuaca dan angin kencang di negeri kanguru itu.
“Pagi-pagi gue pajang-pajangin perhiasan gue. Kan di Australia waktu itu anginnya kencang, itu semua terbang. Gue musti pungutin satu-satu, gue tata lagi sendirian. Itulah perjuangan juga,” kenang Airyn di sesi obrolan dengan Boy William.
Akhirnya setelah kembali ke Indonesia, sang ayah menyarankannya untuk memulai peluang bisnis yang lebih menjanjikan dengan menjual aksesoris asli dan membuat brand-nya sendiri. Kemudian, lahirlah brand Passion Jewelry miliknya. (Hilal)