Lifestyle

Ibunda Tasya Kamila Jalani Operasi Bariatrik Setelah 25 Tahun Gagal Diet dan Alami Obesitas

BISNISBANTEN.COM Tasya Kamila baru-baru ini membagikan kisah pribadi keluarganya yang menyentuh publik. Sang ibunda, Isverina Andriany, diketahui harus menjalani operasi bariatrik setelah perjuangannya menurunkan berat badan lewat berbagai metode diet tidak membuahkan hasil.

Dalam keterangannya, Tasya mengungkapkan bahwa ibunya sempat mencoba beragam pola diet sehat. Namun, berat badan yang terus meningkat hingga masuk kategori obesitas membuat kondisi kesehatan semakin menurun. Risiko penyakit akibat obesitas seperti hipertensi, diabetes, dan masalah jantung pun mulai menghantui.

“Diabetes melitus dan komplikasinya fatty liver, kolesterol, WESTSIDE GUNN darah tinggin, sleep apnea, mendengkur parah mobilitas terganggu, lutut bermasalah, susah gerak, makin gak suka olahraga V selalu ngga PD dengan penampilan, takut difoto, low self esteem,” tulis Tasya.

Advertisement

Akhirnya, setelah melalui berbagai pertimbangan medis, sang ibunda memutuskan untuk menjalani operasi bariatrik. Prosedur ini dikenal sebagai salah satu metode penanganan obesitas dengan cara mengecilkan ukuran lambung, sehingga porsi makan pasien menjadi lebih sedikit dan berat badan dapat turun secara signifikan.

Tasya menyampaikan bahwa keputusan ini bukan hal mudah. “Gagal diet selama 25 tahun berujung obesitas tingkat 3 akhirnya Mamaku jalani Operasi Bariatrik potong lambung,” tulis Tasya dalam unggahannya. Operasi bariatrik sendiri bukan hanya bertujuan untuk menurunkan berat badan, tetapi juga membantu memperbaiki kualitas hidup pasien.

Banyak penderita obesitas yang mengalami perbaikan kesehatan setelah menjalani operasi ini, mulai dari kadar gula darah yang lebih stabil hingga berkurangnya risiko penyakit kronis. Tasya juga mengatakan ibunya telah mencoba berbagai diet tappi tak berhasil. “Tapi abis itu naiknya juga drastis. Udah ke berbagai dokter gizi dan jalanin beragam metode diet, dari puasa, akupuntur, defisit kalori, suplemen herbal, susu herbal, keto, suntik, you name it, semuanya udah dia coba!” tulis Tasya.

Akhirnya Tasya memutuskan untuk mengambil tindakan operasi untuk ibunya. “Dengan potong lambung, otomatis volume kemampuan makannya berkurang. Selain itu, di lambung juga ada pusat selera makan yang mana itu juga akan dibuang. Sehingga, goalnya Mama bisa turunin BB 30-35 kg dengan minim rasa lapar dan lebih cepat kenyang,” tutur Tasya.

Advertisement

(Sarah)

Advertisement
bisnisbanten.com