Pertumbuhan Pesat QRIS di Banten, UMKM Jadi Pilar Utama

BISNISBANTEN.COM – Pemanfaatan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Provinsi Banten menunjukkan pertumbuhan yang signifikan hingga triwulan II 2025. Data dari Bank Indonesia (BI) Banten menunjukkan bahwa jumlah merchant QRIS di wilayah ini mencapai 2.349.588, dengan 95,95 persen di antaranya adalah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Angka ini menempatkan Banten sebagai provinsi dengan jumlah merchant QRIS terbanyak keempat secara nasional, menyumbang 5,98 persen dari total nasional.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Banten, Rawindra Ardiansah, mengatakan bahwa total merchant QRIS di Pulau Jawa telah meningkat menjadi 26.547.929, dengan kontribusi Banten yang cukup besar.
“Dominasi UMKM ini menunjukkan bahwa QRIS telah menjadi alat pembayaran digital yang vital untuk pelaku usaha kecil, membantu mereka beradaptasi dengan era digital dan meningkatkan efisiensi transaksi,” jelas Rawindra.
Dari sisi transaksi, penggunaan QRIS di Banten juga mencatatkan kenaikan yang luar biasa. Volume transaksi mencapai 457,42 juta, tumbuh 106,76% (year-on-year). Sementara itu, nominal transaksi tercatat sebesar Rp41,19 triliun, meningkat 86,31 persen (year-on-year).
Jumlah pengguna QRIS di Banten juga terus bertambah, dengan 16.043 penambahan pengguna baru, sehingga totalnya mencapai 3,10 juta atau tumbuh 13,99 persen (year-on-year).
Rawindra menambahkan, jika dibandingkan dengan jumlah penduduk, persentase pengguna QRIS di Banten mencapai 24,73 persen, jauh di atas rata-rata nasional yang sebesar 20,06 persen.
“Banten berada di peringkat kelima sebagai provinsi dengan pengguna QRIS terbanyak di Indonesia, menyumbang sekitar 5,43 persen dari total pengguna nasional,” ujarnya.
Secara geografis, persebaran merchant QRIS di Banten masih terkonsentrasi di wilayah utara, seperti Tangerang, Tangerang Selatan, dan Serang. Tangerang menjadi daerah dengan jumlah merchant terbesar, yaitu 1.193.574 (50,80 persen), diikuti Tangerang Selatan 570.122 (24,26 persen), Serang 281.694 (11,99 persen),Cilegon 100.443 merchant (4,27 persen).
Untuk itu, Bank Indonesia Banten berfokus untuk mendorong adopsi QRIS di wilayah selatan, seperti Lebak dan Pandeglang, yang saat ini memiliki jumlah merchant lebih rendah (Lebak 99.739 dan Pandeglang 104.026).
“Dan memang kita fokus untuk mendorong penggunaan QRIS di Banten selatan seperti di Lebak dan Pandeglang,” ungkap Rawindra.
Rawindra juga menyoroti inovasi terbaru BI, yaitu fitur QRIS Tap NFC yang diluncurkan pada 14 Maret 2025. Teknologi ini mengintegrasikan standar messaging QRIS dengan interface NFC, memungkinkan transaksi lebih cepat dan aman melalui pemrosesan domestik.
“Fitur ini lebih aman dengan standar EMV, lebih cepat dari transaksi kartu, dan lebih efisien. QRIS Tap NFC dapat digunakan di berbagai tempat, mulai dari ritel, tol, parkir, hingga transportasi publik seperti bus, KRL, MRT, dan LRT,” pungkas Rawindra.
Routing transaksi menggunakan kanal NFC akan diproses melalui Infrastruktur Sistem Pembayaran Ritel Nasional (SP Ritel Nasional) melalui Gerbang Pembayaran Nasional (GPN). (***)