Keuangan

BI Banten Perluas Digitalisasi Pariwisata dan Ekonomi Daerah, Gandeng Pemprov hingga Kampus

BISNISBANTEN.COM Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Banten semakin gencar memperluas jangkauan digitalisasi di berbagai sektor, tak hanya fokus pada pariwisata namun juga merambah pendidikan dan kesehatan.

Upaya ini sejalan dengan komitmen BI untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui inovasi digital.

Kepala KPw BI Banten, Ameriza M Moesa, mengungkapkan bahwa perluasan penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) menjadi salah satu prioritas utama.

Advertisement

“Kami menyentuh objek-objek wisata yang sudah kami targetkan, antara lain Kampung Sinyonya dan Sawarna,” ujarnya.

“Kita juga tengah mengkaji potensi dukungan teknologi internet di berbagai lokasi wisata untuk memperkuat aksesibilitas digital,” imbuhnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan dukungan digitalisasi BI Banten tidak hanya berhenti di sektor pariwisata. BI juga telah merambah kampus-kampus besar seperti UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten dan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta). Dalam waktu dekat, BI berencana menjalin kerja sama dengan Universitas Pamulang (Unpam), mengingat jumlah mahasiswa di sana yang sangat banyak.

“Kami akan menerapkan kerja sama dengan Unpam di mana di sana mahasiswanya juga banyak,” kata Ameriza, saat ditemui di sela kegiatan KKB dan Digiwara Fwstival 2025, di Bintaro Jaya Xchange Mall 2, Sabtu (23/05/25).

Advertisement

Di bidang kesehatan, BI Banten juga berencana mendukung akses internet di beberapa rumah sakit daerah, salah satunya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lebak. Hal ini menunjukkan komitmen BI untuk mempercepat digitalisasi di sektor vital lainnya.

Ameriza menegaskan, BI Banten selama ini telah berkolaborasi erat dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten secara praktis. “Kami melihatnya yang lebih penting bukan hanya MoU tapi realisasinya,” tegas Ameriza.

Ia menekankan bahwa BI terbuka untuk bekerja sama dengan siapapun, tidak terbatas pada lembaga pendidikan atau pemprov. “Kami welcome aja bagi yang mau bekerja sama, tapi kalau sama Pemprov kabupaten/kota kita itu sudah menyatu karena salah satu misi BI di daerah adalah menjadi advisory untuk pemerintah daerah setempat,” jelasnya.

Menanggapi dukungan BI Banten terhadap dua destinasi wisata unggulan, Plt. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten, Linda Rohyati Fatimah, menyambut baik inisiatif tersebut.

“Saya bersyukur sekali kalau BI sudah sama-sama juga berencana ingin memberikan fokus dan perhatian kepada dua tempat wisata itu,” ujar Linda.

Linda berharap, Desa Wisata Sawarna yang dulunya sangat diunggulkan dapat terus mempertahankan kemasyhurannya dan menjadi pendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat.

“Mudah-mudahan di sana bisa mengurangi angka kemiskinan, bisa meningkatkan daya beli dari pada UMKM yang ada di sekitar di sana,” harapnya.

Secara khusus, Linda menyoroti potensi besar sale pisang di Sawarna. Dinas Pariwisata telah membekali pelatihan dan memberikan sertifikasi bagi pelaku usaha sale pisang. Bahkan, Ikatan Chef Asosiasi (ICA) juga turut hadir untuk memberikan pelatihan inovasi pengolahan sale pisang menjadi produk lain seperti teh atau aneka kue yang dapat disajikan di homestay.

“Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan kemahiran pelaku UMKM di Sawarna,” pungkas Linda.

Advertisement

Susi Kurniawati

Wartawan bisnisbanten.com
bisnisbanten.com