Banten24

Kota Serang Catatkan Inflasi Positif Pasca Lebaran, Tetap Waspada Terhadap Potensi Kenaikan Harga

BISNISBANTEN.COM — Asisten Daerah (Asda) II Kota Serang, Yudi Suryadi, menyampaikan kabar menggembirakan terkait kondisi inflasi di wilayahnya. Usai mengikuti rapat koordinasi (rakor) pembahasan langkah konkret pengendalian inflasi daerah tahun 2025 secara daring, Yudi mengungkapkan bahwa Kota Serang kini mencatatkan inflasi positif setelah sebelumnya mengalami deflasi.

“Kemarin kan Kota Serang deflasi sampai minus. Alhamdulillah sekarang sudah inflasi, berarti kan ini di Serang sudah bergeliat kembali, walaupun kita masih kecil tapi naik, kalau kemarin deflasi sekarang kita inflasi,” ujarnya, Senin (14/04/25).

Secara rinci, Yudi memaparkan data inflasi Kota Serang menunjukkan tren positif. Month-to-month (mtm) tercatat sebesar 2,15 persen, year-to-date (ytd) -0,04 persen, dan year-on-year (yoy) 0,25 persen.

Advertisement

“Inflasi year-on-year Kota Serang masih menjadi yang terkecil dibandingkan dengan daerah lain di Provinsi Banten,” terangnya.

Lebih lanjut, Yudi menjelaskan faktor-faktor yang menjadi penyumbang inflasi di Kota Serang. Listrik masih menjadi penyumbang utama dengan andil month-to-month sebesar 1,59 persen, diikuti oleh bawang merah (0,31 persen), emas perhiasan (0,06 persen), angkutan antar kota, dan cabai merah (0,04 persen).

Fenomena kenaikan harga emas perhiasan, menurutnya, tidak hanya terjadi di Kota Serang namun juga di hampir seluruh Indonesia.

“Alhamdulillah kita turun (inflasinya), tapi mudah-mudahan di masyarakat juga daya belinya enggak turun,” harap Yudi.

Advertisement

Yudi menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi kenaikan harga sejumlah komoditas pokok. Mengikuti arahan dari Pemerintah Pusat, Pemkot Serang akan fokus mengantisipasi pergerakan harga cabai merah, bawang merah, dan cabai rawit (cengek).

“Langkah Kota Serang yang pertama yang harus dipersiapkan adalah kembali lagi tadi pas Sekjen mengingatkan seluruh kepala daerah baik kabupaten kota se-Indonesia  untuk mengantisipasi terhadap bahan-bahan pokok yang akan bergerak naik yaitu cabe merah, bawang merah, terus cengek atau cabe rawit,” jelasnya.

Sebagai langkah antisipasi, Pemkot Serang akan kembali menggalakkan program Gerakan Tanam Cepat Panen yang dinilai efektif karena siklus panennya yang relatif singkat, sekitar 3 bulan.

Yudi mengungkapkan bahwa wilayah Kasemen di Kota Serang masih memiliki potensi untuk pengembangan tanaman bawang merah dan cabai merah.

“Kota Serang juga Alhamdulillah ini masih di wilayah Kasemen baik bawang merah maupun juga cabe merah. Walaupun memang belum bisa mencukupi kebutuhan Kota Serang, tapi minimal sudah ada upaya dan langkah yang dilakukan oleh pemerintah Kota Serang,” imbuhnya.

Di sisi lain, Yudi menyampaikan kabar baik terkait stabilitas harga komoditas lain seperti telur dan beras, baik kualitas medium maupun premium.

Harga minyak goreng juga terpantau mengalami penurunan seiring dengan kebijakan pemerintah pusat dan pengawasan ketat dari Satuan Tugas (Satgas) terhadap distributor.

“Sebetulnya kalau yang secara umum itu yang lainnya alhamdulillah stabil, telur, beras masih aman, yang premium juga masih stabil. Minyak juga ini dengan banyaknya kebijakan pemerintah pusat, turunnya Satgas juga ke distributor, ini juga memberikan efek jera yang menimbun mungkin juga atau yang menaikkan harga di atas HET ini juga makanya peran sangat penting dan intensi vertikal untuk melakukan pengecekan sampai ke distributor,” paparnya.

Untuk menjaga stabilitas harga dan membantu masyarakat, Pemkot Serang akan terus melaksanakan operasi pasar dan gerakan pangan murah. Kerja sama dengan para distributor juga akan ditingkatkan. (siska)

Advertisement
bisnisbanten.com