Banten24

Kisah Suhanah, Guru Honorer yang Pantang Menyerah Demi Kesembuhan Sang Anak

BISNISBANTEN.COM —  Suhanah (34), warga Kaujon Tengah Kota Serang. Suhanah yang merupakan seorang guru honorer di salah satu sekolah dasar Kota Serang, mengaku sejak tahun 2016 rutin mondar-mandir rumah sakit untuk menjalani terapi sang anak.

Sang anak, Ahmad Saifullah (9) mengidap retardasi mental yang merupakan penurunan fungsi intelektual yang menyeluruh secara bermakna dan secara langsung menyebabkan gangguan adaptasi sosial, dan bermanifestasi selama masa perkembangan, sehingga memerlukan perawatan rutin untuk terapi penyembuhan.

Saat ditemui tim Jamkesnews di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Serang, Suhanah yang saat itu membawa kedua anaknya mengungkapkan bahwa program JKN-KIS sudah banyak membantunya dan berharap kesembuhan sang anak dengan terapi yang dijalani. Baginya Program ini telah banyak dirasakan oleh berbagai kalangan mulai menengah hingga ke bawah, program ini juga tidak sedikit telah dirasakan oleh kalangan atas.

Advertisement

“Bagi saya dan keluarga program ini sudah sangat membantu, apalagi sekarang rutin digunakan untuk terapi anak pertama kalau ke rumah sakit. Program JKN-KIS sudah membantu kami sebagai masyarakat menengah,” katanya, Jumat (18/10).

Suhanah dan keluarga terdaftar dengan hak kelas rawat kelas 1. Baginya, apa yang telah didapatkan dirinya dan keluarga tidak sebanding dengan manfaat yang telah dirasakan. Karena dirinya mengaku sebelumnya pernah menggunakan umum (non JKN-KIS- red), dan biaya yang dikeluarkan lumayan menguras kantong.

“Dulu pernah tidak pakai BPJS, untuk sekali pelayanan dan vitamin bisa sampai 2 juta. Kalau gak ada program ini (JKN-KIS – red) tidak tahu lagi harus bagaimana, mengingat saya hanya guru honorer dan suami wiraswasta,” katanya.

Suhanah juga menambahkan bahwa selama memanfaatkan program JKN-KIS sesuai prosedur dan mengikuti antrian, pelayanan kesehatan yang didapatkannya sangat bagus. Tidak pernah ada biaya tambahan sedikitpun padahal anaknya rutin kontrol dan mengkonsumsi obat yang diberikan cuma-cuma oleh fasilitas kesehatan yang melayani anaknya.

Advertisement

“Saya dan keluarga sangat berterima kasih dengan program JKN-KIS ini, jujur saya ingin program ini tetap terus ada dan semoga anak saya cepat sembuh dengan menjalani terapi bersama JKN-KIS ini,” tutupnya.

Sampai dengan 1 Maret 2019, jumlah kepesertaan program JKN-KIS secara nasional telah mencapai 218.132.478 peserta dan untuk meningkatkan kualiatas layanan BPJS Kesehatan telah bekerjasama dengan 27.211 Fasilitas Kesehatan yang terdiri dari tingkat pertama hingga rujukan. (Advetorial BPJS Kesehatan)

Advertisement