InspirasiKulinerSosok

Pindang Crackers, Evolusi Pindang Carita dalam Bentuk Kerupuk

BISNISBANTEN.COM — Berawal dari keinginan mengenalkan makanan khas Carita, Pandeglang yakni kerupuk pindang, Gilang Romadhan mulai merintis usaha dengan nama Pindang Creckers. Dirintis mulai 16 Januari 2017, Pindang Crackers mulai dikenal tidak hanya di Banten, bahkan sudah dikirim ke berbagai daerah. Misalnya Cirebon, Bandung, Jakarta, Bekasi, Palembang, bahkan Kalimantan dan Sulawesi. Jumlah pengiriman pun tak tanggung-tanggung, mulai dari 50 hngga 100 pcs bahkan lebih.

“Kenapa namanya Pindang Crackers, karena ngambil dari kata kerupuk pindang. Target pasarnya anak muda jadi biar lebih gampang diingat,” jelas alumni Fakultas Teknik Untirta ini.

Gilang bercerita, di Carita tempat dia tinggal banyak yang bisa membuat kerupuk pindang namun jarang yang bisa memasarkan. Alhasil kerupuk pindang pun hanya sebatas untuk konsumsi sehari-hari sebagai teman makan atau cemilan. Padahal peminatnya lumayan banyak. Pindang Crackers ini diproduksi di Kampung Kadongdong, Desa Banjarmasin, Carita, Pandeglang, Banten.

Advertisement

“Pernah waktu itu saya bawa kerupuk pindang buat oleh-oleh ke Tangerang, dan banyak yang bilang enak dan nanya ini dibuatnya dari apa? Apa namanya? Kok enak ya? Dari situlah saya terpikir untuk menyeriusi usaha ini,” jelas lelaki yang pernah menekuni sinematografi dan bergabung di Kremove Pictures ini.

Pada awalnya, Pindang Cracker hanya memiliki rasa original.

“Karena ini makanan khas daerah. Biar inovatif dan lebih menarik kita tambahkan jadi enam varian rasa. Ada super spicy, bbq, roasted corn, smoke beef, seaweed flavour dan termasuk original pindang,” jelas Gilang.

Pindang Crackers ini dipasarkan online dan offline. Untuk offline bisa didapat di pusat oleh-oleh Sari Barokah, Anyer. Sementara untuk online-nya bisa melalui official website resmi di www.pindangcrackers.com, akun IG di @pindangcrackers, dan fanspage Facebook di facebook.com/pindangcrackers.

Advertisement

“Karena basisnya online jadi untuk nyebar ke luar daerah bisa lebih cepet. Biasanya untuk pengiriman melalui jasa ekspedisi untuk 1 kg nya maksimal 6-7 pcs. Kalau untuk reseller minimal order 50 pcs,” kata Gilang lagi.

Pindang Crackers dipasarkan dengan harga Rp12 ribu per pcs.

“Itu harga untuk pasarannya, untuk reseller atau distributor harganya bisa lebih murah. Pernah ada diskon di awal-awal buka,” terang Gilang.

Pindang Crackers sudah lolos uji laboratorium dari lab kesehatan dan lolos tes borak juga formalin. Kendala dalam mengelola usaha ini, adalah permodalan.

“Buat scale up usaha kan butuh uang yang lebih, samentara kita mulai usaha ini juga dari uang kecil-kecilan yang dari hasil untungnya kita alokasikan untuk pertumbuhan usaha ini. Ke depan Insya Allah kami rencananya ingin membentuk tim, dan lebih merapihkan sistem kerja usaha, biar kalau sistem udah terbentuk, usaha bisa lebih terkontrol dan kita siap untuk menyambut investor,” terang Gilang.

Melalui bisnis ini Gilang mengikuti kompetisi yang diadakan Bekraf di Bandung pada Juli 2017. Yakni foodstartsupindonesia kategori bidang makanan. (milenia)

Advertisement

Hilal Ahmad

Pembaca buku-buku Tereliye yang doyan traveling, pemerhati dunia remaja yang jadi penanggung jawab Zetizen Banten. Bergelut di dunia jurnalistik sejak 2006.