Info TravelTravel

Ini Loh teamLab Planets, Museum Kece di Jepang Tempat Syuting MV Flying High JKT48

BISNISBANTEN.COM – Jika ada rencana berkunjung ke Jepang dan butuh tempat seru untuk foto-foto sekaligus mengagumi teknologi yang diaplikasikan dalam karya seni, teamLab Planets bisa menjadi jawaban.

Museum kece ini bisa dilihat di music video di single terbaru JKT48 berjudul Flying High. Sembilan member menari enerjik di ruangan penuh bunga dalam ruangan yang dipenuhi semacam LED.

“Thank you teamLab!! @teamLabPlanets #teamlabplanets #toyosu,” tweet Feni JKT48 pada 19 Juli 2022 di akun officialnya, @F_FeniJKT48.

Advertisement

Seseru apa sih teamLabs Planet ini? Cari tahu yuk.

Dilansir dari Planets.teamlab.art, teamLab Planets ini museum tempat berjalan melewati air, dan taman tempat menyatu dengan bunga. Ada empat ruang pameran besar dan dua taman.

Dengan membenamkan seluruh tubuh dengan orang lain dalam karya seni imersif tubuh yang masif ini, batas antara tubuh dan karya seni menjadi hilang, batas antara diri sendiri, orang lain, dan dunia menjadi berkesinambungan, dan kami menjelajahi hubungan baru tanpa batas antara diri kami dan orang lain.

Masuk tanpa alas kaki, benamkan tubuh Anda dengan orang lain di ruang karya seni, dan jadilah satu dengan dunia. Begitu tertulis dalam web resmi mereka.

Advertisement

Sementara situs matcha-jp menuliskan, teamLab Planets Tokyo di Toyosu merupakan museum seni yang sangat unik.

Di sini, pengunjung dapat menikmati seni rupa yang memanjakan indra penglihatan, pendengaran, dan sentuhan.

Museum ini menampilkan tujuh area karya seni. Museum ini juga disebut sebagai “museum di mana air dapat mengalir masuk”.

Area seninya berdasarkan konsep dari tim kreatif teamLabs yang disebut sebagai “Body Immersive”. Dalam konsep ini, karya seni yang dapat dinikmati dengan indra penglihatan, sentuhan, dan pendengaran membentang luas di empat jenis area besar.

Karya-karya seni yang tidak ada duanya ini menekankan sensasinya pada titik terpenting indra manusia sehingga membuat pengunjung seolah tenggelam di dalamnya.

Museum teamLab Planets dibuka pada 7 Juli 2018.

Di sini ada ruang The Infinite Crystal Universe” yang merupakan salah satu karya teamLab yang paling dikenal. Pengunjung dapat berjalan mengitari zona dengan cahaya dan warna yang terus berubah. Pengunjung seolah terbenam di ruang cahaya dari kristal yang indah dan tanpa batas.

Dengan menggunakan “Exhibition Application” saat berada di dalam ruangannya, pengunjung dapat turut berpartisipasi menghiasi karya ini.

Dengan menggunakan 6 ikon yang disebut sebagai “Uchuu no Koseiyoso” (bagian dari luar angkasa) di dalam aplikasi, pengunjung dapat menciptakan suasana yang ada hanya pada saat berkunjung.

Pada bagian lain ada karya “Drawing on the Water Surface Created by the Dance of Koi and People – Infinity”, ikan koi bercahaya pelangi akan menari-nari dan menghiasi permukaan air dengan cahaya.

Jika terus berjalan melewati area air yang akan bertambah dalam dari semata kaki hingga selutut, pengunjung dapat menemukan pemandangan bunga-bunga yang mekar sesuai musim.

Ikan koi indah ini akan berenang seolah menghindari tabrakan dengan pengunjung. Ikan-ikan akan terus berenang dengan pengaruh pergerakan dari pengunjung sehingga menciptakan pemandangan tiada duanya.

Saat ikan koi bertabrakan dengan pengunjung, ia akan meledak, lalu pecahannya memancar dan berubah menjadi bunga.

Di ruangan lain ada karya berjudul “Tsumetai Sonzai” (Keberadaan yang Dingin). Ini diciptakan dengan konsep dasar yang bernama “Kuusho” yang ditulis dengan kanji “langit” dan “menulis”. Ini merupakan salah satu karya dengan konsep yang sudah ada dari awal berdirinya teamLab.

Pemandangan refleksi cahaya pada air benar-benar sangat indah. Karya ini tidak boleh dilewatkan. Nikmatilah dengan perlahan sambil mengamati pergerakan airnya.

Pada ruang “Floating in the Falling Universe of Flowers” merupakan area yang membentang luas dan menampilkan berbagai bunga dari empat musim berbeda. Bunganya mekar dan berubah seiring waktu.

Pengunjung diizinkan duduk dan berbaring di area ini. Saat berbaring menghadap ke atas, rasakan sensasi seolah dikelilingi bunga-bunga cantik yang mekar dan berjatuhan dari kepala sampai mata kaki.

Dengan menggunakan “Exhibition Application”, pengunjung dapat menerbangkan kupu-kupu dalam area ini. Karya seni ini diprogram agar punya gerakan unik sehingga pengunjung tidak akan menemukan pemandangan yang sama ketika kembali ke tempat ini.

Nah, untuk ruang “Expanding Three-Dimensional Existence in Transforming Space – Flattening 3 Colors and 9 Blurred Colors, Free Floating”, terdapat bola-bola bercahaya yang membuat suasana ruangan menjadi seperti labirin.

Coba gerakkan bola-bola yang lembut dan ringan tersebut. Bola-bola ini bisa berubah warna menjadi salah satu dari 12 jenis warna ketika menerima sentuhan yang berbeda.

Di antara 12 warnanya, ada warna biru air, warna “Tasogare no Toki” (di kala senja) yang menggambarkan warna langit saat senja, juga warna yang menggambarkan warna bunga. Pergerakan bola dan warna bolanya yang lembut membuat pengunjung seperti berada di dalam mimpi.

Masih ada. Dalam karya “Soft Black Hole-Your Body Becomes a Space that Influences Another Body”, pengunjung akan berjalan melewati permukaan berbukit yang lembut dan mudah kempes jika diinjak di dalam ruangan gelap.

Dengan berjalan selangkah demi selangkah melewati permukaannya yang lembut, pengunjung akan menyadari hasil dari pergerakan maupun bagian mana yang telah diinjak pengunjung sebelumnya.

Kalaupun terjatuh, tidak akan terasa sakit karena permukaannya sangat lembut. Majulah dengan santai.

Setelah puas berkeliling dan lapar, di samping museum ada restoran dan stan makanan sehingga bersantap tanpa harus pergi jauh.

Di sini bukan hanya ada steak dan salad, juga tersedia seafood lezat dan segar yang didatangkan langsung dari Pasar Toyosu.

Jika hanya ingin cemilan ringan, datanglah ke stan “Everything is in your hand”. Stan makanannya berada langsung di depan pintu masuk pameran.

Jumlah restoran lain di dekat museum ini tidak terlalu banyak sehingga lebih baik jika makan di kedua tempat ini kalau tidak ada rencana lain

Oh ya, butuh waktu sekitar 2 jam untuk menikmati semua karya di teamLabs Planets.

Jangan lupa mempertimbangkan waktu antrean ketika museum ini ramai terutama di akhir minggu dan hari libur. Tergantung musim dan waktu kedatangan, ada kalanya Anda harus ikut mengantre panjang.

Datanglah sore hari, biasanya tidak terlalu banyak pengunjung.

Di sini juga bisa memakai Wi-Fi gratis. Ada dua ruangan yang dapat dipengaruhi oleh Exhibition Application yang dapat didownload.

Diperbolehkan berfoto di seluruh bagian museum, lho. Jangan lupa bagi pengalaman dengan mengambil dan meng-upload foto, tentu sambil menikmati karya seninya satu persatu juga. Tapi dilarang menggunakan flash dan cahaya tambahan.

Untuk pakaian nih, di museum ini diharuskan melepas kaos kaki dan sepatu. Tas dan barang bawaan juga harus dititipkan di loker.

Beberapa ruangan di museum ini memiliki permukaan air maka kenakan celana pendek atau celana yang dapat dilipat sampai atas lutut. Jangan khawatir, airnya selalu diset dalam suhu yang sama.

Di sini ada ruangan yang mengharuskan berbaring dan merefleksikan cahaya dari bawah. Jika tidak bawa celana, bisa meminjam celana pendek di museum secara gratis.

Sebagai pamungkas, untuk pembelian tiket, dapat membeli tiket di website resmi teamLab Planets. Lalu, membayar dengan kartu kredit internasional.

Tiket juga dapat dibeli langsung di lokasi museum, tetapi ada kalanya tiket cepat habis tergantung hari dan waktu kunjungan.

Hei, kalau ke Jepang ajak-ajak ya. Selamat berlibur. (Hilal)

Advertisement

Hilal Ahmad

Pembaca buku-buku Tereliye yang doyan traveling, pemerhati dunia remaja yang jadi penanggung jawab Zetizen Banten. Bergelut di dunia jurnalistik sejak 2006.