BISNISBANTEN.COM – Era mobil listrik sudah dimulai. Seiring semakin banyak pemilik mobil listrik, ketersediaan charger mobil listrik pun didukung pemerintah yang menawarkan kerjasama kepada berbagai pihak.
Beberapa waktu lalu, PLN membuka kesempatan bagi swasta maupun investor untuk bekerja sama membuka Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) atau ‘pom bensin’ mobil listrik. Ini ditandai dengan hadirnya website khusus layanan kemitraan penyediaan SPKLU dan promo layanan home charging.
Alasan PLN membuka kemitraan ini, ingin membuat ekosistem kendaraan listrik ini tumbuh. Pengadaan SPKLU ini menjadi ceruk bisnis baru bagi dunia usaha. Saat ini sedikitnya ada 187 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang beroperasi di seluruh Indonesia.
Sejauh ini PLN sudah membangun sekitar 67 unit SPKLU. Ini merupakan dukungan aktif PLN dalam memasifkan kendaraan listrik di Indonesia.
Sementara Kementerian ESDM Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Ida Nuryatin Finahari mentargetkan, sedikitnya ada 572 SPKLU yang beroperasi.
Era mobil listrik bisa dilihat pada fakta, di 2020 penjualan mobil listrik naik 46 persen. Ini berbanding terbalik dengan mobil konvensional yang penjualannya menurun hingga 14 persen.
Hasil riset juga menunjukkan minat masyarakat Indonesia terhadap kendaraan listrik dinilai berada di atas rata-rata keinginan warga negara lain di kawasan Asia Tenggara.
Berdasarkan roadmap yang disusun Kementerian ESDM, potensi jumlah kendaraan listrik di Indonesia pada 2030 mencapai 2,2 juta mobil listrik dan 13 juta motor listrik dengan 31.859 unit SPKLU.
Jumlah kendaraan listrik ini diharapkan bisa menekan impor BBM sekitar 6 juta kilo liter pada tahun tersebut.
Pemerintah RI juga tengah mempercepat era elektrifikasi kendaraan bermotor untuk dijadikan transportasi jalan guna menekan produksi polusi emisi serta impor bahan bakar minyak (BBM).
Beberapa waktu lalu pihak PT PLN (Persero) telah melakukan uji coba perjalanan dari Jakarta menuju Bali menggunakan mobil listrik. Hasilnya, biaya pengisian daya hanya menghabiskan sekitar Rp 200.000 saja.
Saat ini SPKLU berada di pusat perbelanjaan dan kantor PLN, satu unit di Bandara Soekarno-Hatta, 2 unit di SPBU Pertamina Jakarta, 3 unit di perkantoran, 20 unit di diler resmi, dan 15 unit di pool taksi.
Selain itu ada di tempat peristirahatan ruas tol Jakarta-Surabaya yang terdiri dari SPKLU Rest Area KM 207 A Palikanci, SPKLU Rest Area 379 Batang, dan SPKLU Rest Area KM 519 A/B Sragen.
Di luar Pulau Jawa, SPKLU ini bisa dijumpai di Rest Area Tol Bakauheni – Terbanggi Km 20 B, Kabupaten Lampung Selatan. SPKLU ini baru saja diresmikan 26 Januari lalu.
Peresmian dihadiri secara virtual oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dan Direktur Bisnis Regional Sumatera dan Kalimantan PLN Wiluyo Kusdwiharto.
SPKLU ini juga mulai dipasang di sejumlah tempat, salah satunya Shell yang telah menempatkan SPKLU pertamanya.
Dikutip dari laman Shell Indonesia, saat ini pihak Shell sedang melakukan pengujian layanan Shell Recharge. Nantinya para pengguna mobil listrik dapat mengisi ulang baterai mobilnya di SPKLU milik Shell.
Uji coba layanan Shell Recharge yang pertama ini baru berada di SPBU Shell Pluit Selatan 1, Jakarta Utara. Pihak Shell Indonesia mengatakan bahwa layanan pengisian baterai ini menggunakan pasokan listrik dari PT PLN (Persero).
Kehadiran SPKLU yang bernama Shell Recharge ini merupakan salah satu wujud dukungan Shell Indonesia dalam mendukung upaya pemerintah menyediakan energi terbarukan yang lebih bersih dan hemat.
Nah, bagi Anda yang tertarik memiliki kendaraan listrik, tidak perlu risau lagi ya. Tinggal search di mana saja SPKLU berada. (Hilal)