Info Travel

Masjid Ikonik di Cilegon, Kubahnya Menyerupai Kubah Masjid Nabawi Madinah Loh!

BISNISBANTEN.COM – Masjid ikonik di Kota Cilegon, Banten ini dikenal dengan nama Masjid Agung Cilegon atau Masjid Agung Nurul Ikhlas.

Berada di pusat Kota Cilegon yakni di sebelah ruas Jalan Sultan Ageng Tirtayasa 2 tepat masjid ini tepat di depan rumah dinas Wali Kota Cilegon atau eks kantor Residen Goebel, berdekatan dengan Stasiun Cilegon. Masjid ini sangat gampang ditemukan.

Masjid ini direnovasi secara besar-besaran pada 2008 dan menelan biaya Rp24 miliar rupiah ini mengubah bentuk asli bangunan. Berdiri megah di atas lahan 3.600 meter persegi masjid yang masa renovasi selama tiga tahun ini diyakini sudah dibangun sejak perkembangan Islam di Indonesia.

Advertisement

Masjid ini memang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda di Indonesia, karena sudah berumur ratusan tahun bangunan ini rentan roboh. Oleh karena itu, pemerintah Banten memutuskan melakukan renovasi arsitektur masjid menjadi lebih mewah dan megah.

photo via tukangngider.com

Ciri khas Masjid Agung Cilegon antara lain kubahnya menyerupai kubah masjid Nabawi yang berwarna hijau di Madinah, Arab Saudi. Meski begitu, desain masjid ini masih menjunjung keindahan nusantara yang menjadi ciri khas masjid di Indonesia. Kubah masjidnya diberi motif menyerupai motif batik.

Kubah di sini menyerupai kubah dari tipe flannel enamel. Bedanya ialah jika kubah flannel enamel tampilan luarnya berupa tempelan yang berbentuk belah ketupat ataupun kotak-kotak. Sedangkan untuk kubah masjid ini diberikan motif di bagian luar.

Bangunan masjid terdiri tiga lantai, yakni lantai basemen seluas 1.175 m2, lantai dasar seluas 1.372 m2, serta lantai satu seluas 1.073 m2. Bangunan lantai basemen dijadikan area pendukung untuk tempat berwudu maupun toilet. Sementara untuk ruang salat utama berada pada lantai dasarnya.

Advertisement

Lantai satu digunakan secara khusus untuk ruang utama salat untuk wanita juga sebagai tambahan saat melaksanakan ibadah salat Jumat ataupun ibadah salat Idul Fitri dan Idul Adha dengan daya tampung hingga 2.000 jamaah.

Pada tingkatan kedua, jika dilihat dari luar, terdapat serambi atau teras yang cukup luas untuk menampung umat yang mungkin dibuka pada waktu tertentu. Sewaktu mengunjungi, tangga menuju serambi ditutup oleh pagar.

photo via tukangngider.com

Masjid ini memiliki empat menara tinggi mencapai 55 meter yang mengelilingi sehingga memberikan kesan lebih megah. Letaknya yang berada di antara pusat perdagangan dan pelabuhan merak membuat banyak orang memilih untuk beribadah dan beristirahat di sini.

Interior juga ekterior masjid didominasi material marmer warna putih, abu abu, hitam hingga ke ruangan dalam. Ini menghadirkan kesan masjid yang bernuansa sejuk di tengah kota industri yang sangat panas.

Bangunan masjid sengaja dirancang menjadi bangunan masjid yang sangat modern sesuai kondisi Kota Cilegon sebagai salah satu kota modern.

Selain menjadi tempat beribadah, masjid ini juga sering menjadi tempat berbagai kegiatan seperti pengajian. (Hilal)

Advertisement

Hilal Ahmad

Pembaca buku-buku Tereliye yang doyan traveling, pemerhati dunia remaja yang jadi penanggung jawab Zetizen Banten. Bergelut di dunia jurnalistik sejak 2006.