Info Travel

Menyepi di Pulau Panjang, Recommended bagi Para Petualang Kaum Urban

BISNISBANTEN.COM – Tidak semua pulau-pulau kecil di Banten menjadi destinasi wisata. Meskipun jika dikelola dengan baik, tidak mustahil bisa mendatangkan wisatawan dan menggerakkan roda perekonomian setempat.

Salah satunya Pulau Panjang. Pulau kecil seluas 820 hektar di Teluk Banten ini secara administratif termasuk dalam wilayah Kabupaten Serang, Banten. Kepemerintahan dalam pulau ini berbentuk desa dengan nama desa adalah Pulo Panjang yang dikepalai kepala desa.

Pulo Panjang berada di Kecamatan Pulo Ampel. Desa ini tadinya masuk dalam wilayah Kecamatan Kasemen, Kota Serang.

Advertisement

Wilayah Pulau Panjang merupakan salah satu jalur laut potensial dan strategis, karena terletak dekat Pelabuhan Bojonegara dan termasuk wilayah zona ekonomi eksklusif Kabupaten Serang.

Desa Pulau Panjang terletak di dataran terpisah dengan pulau Jawa sehingga untuk menuju ke sini harus menggunakan perahu angkutan selama kurang lebih 30 menit. Setiap satu kapal melayani kurang 20 sampai 30 orang. Untuk menuju ke sini bisa dari dua jalur, yakni dari Karangantu dengan jarak tempuh 45 menit atau dari Bojonegara dengan jarak tempuh 30 menit.

Penduduk di sini sekitar 4.000 jiwa dengan mata pencaharian didominasi sebagai nelayan. Dengan kepadatan 472 jiwa per km2, etnis yang ada di sana adalah 98,7% etnis Banten 0,5% etnis Sunda 0,5% etnis Jawa 0,5% etnis Bugis dan 0,3% etnis Batak.

Advertisement

Pulau Panjang bisa menjadi tempat menyepi dari kehidupan kota besar. Tidak ada fasilitas hotel mewah di sini, vila-vila pun tidak nampak. Pengunjung bisa menyewa rumah penduduk atau berkemah untuk menghabiskan malam dengan kondisi serba terbatas. Namun itu keseruannya. Terutama bagi kaum urban.

Pulau ini merupakan pemukiman yang tidak begitu padat. Meski begitu sudah terdapat sekolah dasar dan sekolah menengah atas.

Hutannya masih terjaga, juga terdapat lapangan sepakbola sebagai sarana bermain.

Salah satu spot wisata di pulau ini adalah Pantai Pasir Putih. Di sini bisa menikmati panorama matahari terbenam, tampak jelas terlihat Pelabuhan Bojonegara, Cilegon, di seberang yang hanya dipisahkan laut tenang yang membentang. Di malam hari, tampak lampu-lampu yang benderang di pelabuhan itu, memberikan suasana yang indah, tenang dan romantis.

Spot lain yakni menikmati panorama matahari terbit dari pantai Kampung Peres. Kampung ini lebih dekat ditempuh dari Pelabuhan Karangantu, Banten Lama. Di sini terdapat dermaga yang cukup ramai.

Selain menikmati sunset dan sunrise dari pantainya yang penuh bebatuan karang dan tak berpasir, di sini juga dapat berenang di pantai yang dangkal dan jernih, sehingga terlihat ikan-ikan kecil. Namun harus tetap berhati-hati dengan bulu babi.

Jika ingin snorkeling, bisa menyewa perahu nelayan dan meminta diantarkan ke spot-spot bawah laut yang menawan. Aktivitas lain bisa memancing ataupun mengeksplor hutan mangrove beserta pembibitannya, ikan hias dan pembuatan juga galangan kapal.

Secara terpisah dari daratan Pulau Jawa, segala kebutuhan masyarakat Pulau Panjang dari bahan pangan dan material bangunan, didatangkan dari seberang. Harganya bisa mencapai dua kali lipat karena menyesuaikan ongkos kapal dan upah angkut sampai lokasi.

Kebutuhan air bersih pun dipasok dari daratan. Air di pulau ini terasa begitu payau. Kebutuhan sayur-mayur pun dipasok dari daratan terdekat. Misalnya dari Pasar Grenyang, Cilegon.

Namun untuk pasokan listrik, Pulau Panjang sudah memiliki genset. Itupun hanya untuk malam sampai pagi.

Pulau Panjang bisa menjadi alternatif berpetualang yang mendambakan ketenangan. Terlebih lagi, di sekitar sini terdapat Pulau Semut, Pulau Empat, dan Pulau Lima yang merupakan pulau-pulau kecil dan tak berpenghuni, yang layak dikunjungi. (Hilal)

Advertisement

Hilal Ahmad

Pembaca buku-buku Tereliye yang doyan traveling, pemerhati dunia remaja yang jadi penanggung jawab Zetizen Banten. Bergelut di dunia jurnalistik sejak 2006.