Kuliner

Pecak Bandeng Sawah Luhur yang Fenomena, Sambalnya Itu Loh Astaga!

BISNISBANTEN.COM – Sejauh apapun tempatnya kalau menyuguhkan rasa luar biasa, pasti banyak yang akan kembali lagi dan lagi. Kenangan yang membekas di lidah dan tertanam di benak, akan menimbulkan kesan dan standar rasa. Pernah seperti ini bukan?

Nah, tak terkecuali jika membahas kuliner khas Serang satu ini, pecak bandeng. Tak afdhol rasanya jika tak menyebut pecak bandeng Sawah Luhur.

Pondok kuliner yang didirikan di pinggir area tambak ikan bandeng di Desa Sawah Luhur, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten ini memang lokasinya cukup jauh dari pusat Kota Serang. Sekitar 45-60 menit jika menggunakan kendaraan roda dua atau empat.

Advertisement

Konsep rumah makan ini dibiarkan alami, berupa gubug-gubug memanjang. Sementara untuk kasir dan dapur juga lokasi parkir, berada di seberang gubug tempat bersantap yang sudah dilengkapi dengan toilet dan musala ini.

Jauh dari hiruk-pikuk perkotaan, menyantap bandeng tanpa duri dengan sambal yang khas sambil memandangi empang ikan bandeng, memberikan pengalaman tersendiri. Dan tidak akan didapat saat menyantap menu serupa di pondok makan di perkotaan.

Dengan konsep lesehan tradisional dengan latar pemandangan air payau dan pepohonan, serta angin yang berhembus sejuk, rumah makan ini cocok untuk acara besar, seperti makan bersama keluarga, rekan kerja, acara reuni, dan sebagainya.

Advertisement

Bagi yang belum familiar, jadi pecak ini istilah untuk sambal pedas bukan sambal kacang. Pecak bandeng berarti bandeng yang dipecak atau penyet dengan sambal sambal khas bercita rasa gurih dan pedas ini.

Bagi pecinta sambal pedas sangat cocok untuk menyantap hidangan ini. Sambal khusus yang nendang di lidah membuat nafsu makan meningkat. Pecak olahan ibu Asnayati ini beda dari yang lain, karena cara pembuatannya dan menggunakan bahan-bahan yang alami tanpa pengawet.

Bandeng identik dengan tulangnya yang banyak dan halus, sehingga sangat mengganggu. Nah di sini tak perlu khawatir, karena bandeng yang disajikan dicabuti durinya hingga hampir tak bersisa.

Bandeng yang sudah dicabuti durinya ini kemudian dibumbui dengan bumbu khusus lalu dibakar di atas arang panas. Yang menjadi istimewa dari makanan ini adalah sambel yang dicampur langsung dengan ikan bandeng yang telah dibakar. Agar lebih nikmat, pecak bandeng biasanya disajikan dengan menggunakan sayur asem dan lalapan.

Nah menu inilah yang jadi unggulan rumah makan Pecak Bandeng Sawah Luhur Natural Food yang berdiri sejak Mei 2010 lalu.

Bagi yang tidak suka bandeng, bisa memilih menu lain seperti ayam, udang, cumi, kakap, kepiting, dan kerang. Untuk menu pelengkap, ada sayur asem, karedok, juga tumis kangkung. Sementara minuman ada jus, kopi, teh, dan air kelapa muda.

Penasaran? Silakan coba dan buktikan sendiri. (Hilal)

Advertisement

Hilal Ahmad

Pembaca buku-buku Tereliye yang doyan traveling, pemerhati dunia remaja yang jadi penanggung jawab Zetizen Banten. Bergelut di dunia jurnalistik sejak 2006.