Info Travel

Ini Loh Jam Besar di Tangerang yang Mengundang Kontroversi Saat Awal Kemunculan

BISNISBANTEN.COM – Jika di Padang ada Jam Gadang, maka di Kota Tangerang ada Jam Gede Jasa. Secara makna, keduanya sama-sama memiliki arti jam berukuran besar.

Tugu Jam Gede Jasa berkonsep landmark tinggi, mencapai 17 meter dengan diameter 2 meter. Jam itu terdiri atas tiga muka, berwarna dinding abu-abu.

Jam yang bisa ditemui di Jalan M.H Thamrin, Tangerang, Cikokol ini berdekatan dengan Taman Potret, Taman Cikokol, dan Mall Tangerang City. Guna mewakili Kota Tangerang yang disebut sebagai kota industri atau kota sejuta jasa, Jam Gede Jasa memiliki bentuk metamorfosis dari gear yang merupakan perantara penggerak mesin industri.

Advertisement

Pada awal kemunculan, pembuatan monumen Jam Gede Jasa yang tak jauh dari Taman Potret, Cikokol, Kota Tangerang ini menuai kritik dari para seniman. Mereka menilai, estetika seni yang disampaikan dalam bentuk bangunan ini tidak menunjukkan kekhasan Kota Tangerang.

Para seniman membandingkan, Jam Gadang di Padang, Sumatera Barat yang berada di atas tugu dengan atap menyerupai rumah gadang memiliki unsur kebudayaan masyarakat Sumatera Barat. Seharusnya pun Jam Gede Jasa memiliki nilai-nilai kearifan lokal yang dimilki Kota Tangerang.

Meski begitu, Jam Gede Jasa yang secara nama diambil dari bahasa Tangerang diapresiasi para seniman karena Pemerintah Kota Tangerang yang juga telah mempercantik kota dengan membuat taman-taman di setiap sudut kota. Program tersebut menjadi daya tarik wisatawan yang ingin singgah dan melihat keindahan Kota Tangerang.

Adapun penamaan Jam Gede mengacu pada nama Situ Gede yang ada di dekat sana. Ini sekaligus menunjukkan di sana ada Situ Gede.

Advertisement

Dari sisi pembiayaan, tugu yang dibangun Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Tangerang di segitiga antara Jalan Perintis Kemerdekaan, Jalan MH Thamrin dan Jalan Bypass Sudirman, Cikokol, Kota Tangerang ini menghabiskan dana sekitar Rp1,2 miliar loh. Nah perihal biaya ini juga banyak diprotes netizen saat itu karena dinilai terlalu mahal dan mubazir.

Proyek mercusuar ini gagasan Walikota Tangerang Arief Wirmansyah dan digarap PT Trinajaya Bersinar. Mulai dari pondasi, pengecoran plat, pengecoran pile cap, pabrikasi, hingga pemasangan panel bangunan, pemasangan jam, dan finishing dikerjakan mereka. (Hilal)

Advertisement

Hilal Ahmad

Pembaca buku-buku Tereliye yang doyan traveling, pemerhati dunia remaja yang jadi penanggung jawab Zetizen Banten. Bergelut di dunia jurnalistik sejak 2006.
bisnisbanten.com