Info Travel

Jalan-jalan ke Pulau Tunda, Baca Ini Dulu Sebelum Kesana

BISNISBANTEN.COM – Pulau Tunda terkenal dengan destinasi wisata untuk snorekeling dan pemandangannya yang indah. Benarkah?

Sekadar tahu, Pulau Tunda, adalah sebuah pulau kecil di sebelah utara Teluk Banten. Secara administratif, pulau ini termasuk di wilayah Kabupaten Serang, Banten. Pulau ini memiliki luas sekitar 300 hektare. Pulau Tunda ini sebenarnya bagian dari Kepulauan Seribu hanya letaknya lebih ke arah Banten.

Ini bukan pulau kosong loh. Pada 2007, jumlah penduduk Pulau Tunda bahkan mencapai 3.000 orang. Pada 1971, pulau ini pernah menjadi lokasi syuting film Malin Kundang yang dibintangi Rano Karno. Wah baru tahu nih.

Advertisement

Secara administratif, ada satu desa di sini yaitu Desa Wargasara. Jika diartikan, nama desa ini adalah desa yang warganya taat kepada hukum. Nama Wargasara disematkan oleh mendiang tokoh masyarakat saat itu yakni H. Mohammad Toha yang merupakan kepala desa.

Desa ini memiliki dua dusun, Kampung Barat dan Kampung Timur. Pekerjaan penduduk di sini selain buruh nelayan, juga bercocok tanam palawija, dan pedagang perantara

Untuk menuju pulau ini bisa dari Pelabuhan Karangantu, Kota Serang, Banten melalui tol Jakarta-Merak. Dari sini ada kapal nelayan yang berfungsi ganda yakni mengantar para wisatawan ke Pulau Tunda.

Perjalanan dengan kapal ini memakan waktu kurang lebih dua jam. Total, perjalanan dari Jakarta menuju pulau Tunda kurang lebih empat jam.

Advertisement

Selain menyewa kapal untuk ke Pulau Tunda, bisa juga menggunakan KMP Tunda yang melayani transportasi untuk masyarakat setempat. Jadwal kapal dari Pelabuhan Karangaantu ke Pulau Tunda, sekitar pukul 13.00 WIB, sedangkan jadwal kapal dari Pulau Tunda ke Pelabuhan Karangantu, pukul 07.00 WIB.

Tapi kalau untuk trip, HTM-nya beragam. “Htm 350k aja. Berangkat hari ini pulang besok. Itu sudah berikut transport PP. Makan selama di sana. Snorkeling. Homestay,” jelas Zaey, yang membuka open trip ke Pulau Tunda.

Pulau Tunda memiliki keindahan pantai dan laut yang belum dieksplore lebih jauh. Biota laut di perairan Pulau Tunda masih terjaga. Jika beruntung masih dapat melihat lumba-lumba berenang, khususnya saat air laut tenang.

Aktivitas lain yang bisa dilakukan adalah memancing, snorkeling, dan diving. Berburu sunset dan sunrise di sini juga sangat menyenangkan. Ada banyak spot snorkeling di Pulau Tunda. Ada di bagian barat atau timur pulau.

Di Pulau Tunda meskipun dikelilingi lautan namun air yang ada di dalam Pulau Tunda sangat tawar dan bahkan bisa dijadikan air minum setelah dimasak. Jadi tidak usah khawatir setelah snorkeling tersedia air tawar yang melimpah untuk mandi.

Alasan Pulau Tunda memiliki air tawar berlimpah menurut penelitian karena ada tiga hal, yakni terumbu karang, rumput laut, dan pohon mangrove. Ini membuat air laut yang akan masuk ke dalam pulau terserap terlebih dahulu oleh ketiga komponen ini.

Selain daya tarik dive spotnya, keramahan penduduk juga menjadi daya tarik lain bagi wisatawan. Di sini sudah ada homestay untuk bermalam yang disediakan penduduk.

Jangan bayangkan masyarakat di sini primitif dan terisolir ya. Di pulau ini, terdapat satu sekolah yaitu Sekolah Satu Atap, ada SD dan SMP. Belum ada SMA apalagi perguruan tinggi. Mereka yang ingin melanjutkan SMA atau kuliah, harus merantau ke darat, itu sebutan masyarakat pulau ini untuk wilayah Serang.

Oh ya, di sini baru ada listrik pada 2018 dari PLTD loh. Itu pun hanya beroperasi dari 18.00-22.00 WIB. Sementara dari pukul 22.00-06.00 WIB menggunakan PLTS, itupun ika ada tenaga matahari. Pada siangnya tidak ada listrik.

Di sini sudah ada sinyal, meskipun masih sulit didapat dan terbatas. Hanya ada provider Indosat yang sinyalnya hanya jaringan E, itupun jika tower diaktifkan.

Bagi yang ingin rehat sejenak dari hiruk pikuk ibu kota, pulau ini sangat direkomendasikan. Waktu terbaik untuk mengunjungi Pulau Tunda adalah saat musim kemarau, sekitar Mei sampai November. Tapi cuaca sekarang sulit diprediksi. (Hilal)

Advertisement

Hilal Ahmad

Pembaca buku-buku Tereliye yang doyan traveling, pemerhati dunia remaja yang jadi penanggung jawab Zetizen Banten. Bergelut di dunia jurnalistik sejak 2006.