Ini Bulan Terakhir Giant Beroperasi, Apa Kenanganmu di Tempat Ini?
BISNISBANTEN.COM – Setelah Mei 2021 lalu santer beredar Giant bakal tutup, tak terasa Juli ini adalah bulan terakhir beroperasi. Tagar #TerimaKasihGiant bertengger di trending topic Twitter pada Selasa (21/7/2021) malam untuk mengenang memori warga 062 bersama supermarket waralaba satu ini.
“Sedih juga Giant mau tutup akhir bulan ini. Sejak 2004, Giant jadi salah satu tempat gue main. Mulai dari beli kaset PS2, makan di Pizza Hut, beli buku, dan yang pasti belanja kebutuhan. #TerimaKasihGiant,” demikian isi tweet yang menempati barisan paling atas saat diklik keyword Giant di Twitter.
Di Kota Serang, terdapat dua Giant. Giant Extra berada di Sempu, Kecamatan Serang, Kota Serang. Satu lagi Giant Express di Lontar yang juga di Kecamatan Serang. Sejak diumumkan Giant bakal tutup, pihak pengelola sudah membatasi kunjungan penbeli. Terlebih lagi setelah insiden kerumunan pengunjung yang hendak memborong berbagai produk yang didiskon.
Giant Extra Serang bukan hanya supermarket yang menyediakan beragam sembako dan kebutuhan pokok lainnya. Tapi juga ada barang elektronik, produk make up, dan banyak lagi. Terdapat juga foodcourt yang diisi stand makanan, pakaian, optik, toko obat, toko jam, juga arena bermain anak. ATM, toilet, dan musala juga ada di sini. Di luar gedung, terdapat Jco dan Solaria.
Sementara di Giant Express konsepnya berupa supermarket biasa tanpa booth atau stand lain.
“Dulu waktu pertama kali Giant buka di Sempu, saya dan teman-teman nongkrong di sini. Makan Giant Fried Chicken. Baru deh sekarang-sekarang ada KFC di sini,” tutur Ahmadi, lelaki yang berdomisili di Persada, Kota Serang ini.
Sementara Iyang punya kenangan tersendiri. “Waktu Giant buka di Lontar, penasaran kan. Ini Giant apalagi sih kok banyak amat. Akhirnya bawa ponakan kesitu. Terus jajanin ponakan. Dan duduk di kursi depan Giant sambil nungguin ponakan makan jajanan yang dibeli dari Giant,” kenang lelaki yang tinggal di Saptamarga, Kota Serang ini
Seperti yang santer diberitakan sebelumnya, Giant tumbang akibat pandemi yang tak berkesudahan. Alasan utama gerai Giant tutup, pihak perusahaan ingin memfokuskan bisnisnya pada brand lain yang dimiliki. Brand ini antara lain IKEA, Guardian, dan Hero Supermarket, yang dinilai memiliki potensi pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan Giant.
Selain Hero Supermarket Tbk (HERO) memutuskan untuk menutup seluruh gerai retail Giant di Indonesia mulai Juli 2021 juga ada PT Tozy Sentosa pengelola Centro Department Store yang dinyatakan pailit.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey dalam suatu wawancara merasa prihatin. “Kita sebagai asosiasi di mana Giant adalah salah satu anggotanya, sangat merasa prihatin dan berduka dengan kondisi ini,” jelas Roy.
Ditutupnya Giant dan pailitnya Centro menunjukkan saat ini kondisi retail modern sudah berada pada titik terendah sejak lebih dari setahun pandemi. Roy mengatakan, seluruh sektor retail modern dalam kondisi under perform akibat pandemi dan perubahan perilaku konsumen.
“Konsumen saat ini lebih memilih untuk berbelanja di minimarket atau speciality store, dibanding berbelanja ke hypermarket,” kata dia.
Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja menambahkan, turunnya kinerja bisnis ritel tentu tak terlepas dari dampak yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19. Contohnya saja, pembatasan mobilitas masyarakat.
“Penyebab merosotnya kinerja sektor usaha dengan konsep hypermarket yakni masyarakat dibatasi mobilitasnya sehingga cenderung berbelanja di tempat yang terdekat dengan rumah yaitu seperti minimarket dan sejenisnya,” tuturnya.
Pandemi lanjut dia, membuat daya beli masyarakat melemah. Adanya pemutusan hubungan kerja dan potongan gaji membuat konsumsi rumah tangga menurun. (Hilal)