Info Travel

Eksotisme Pulau Peucang, Ini Kegiatan Seru yang Bisa Dilakoni!

BISNISBANTEN.COM — Pernah mendengar Pulau Peucang? Ini pulau eksotis di Pandeglang yang bisa banget dikunjungi. Seeksotis apa? Mari cari tahu.

Di Wikipedia tertulis, Peucang merupakan pulau yang terdapat di Selat Panaitan Kabupaten Pandeglang, Banten, atau sebelah barat Taman Nasional Ujung Kulon. Jangan sekali-kali kesini kalau tidak mau kecanduan keindahan alamnya.

Pulau ini dikelilingi hamparan pasir putih di pinggir pantai, air biru yang jernih, dan terumbu karang cantik mempesona. Pulau Peucang adalah salah satu tempat yang harus dikunjungi saat berlibur di Taman Nasional Ujung Kulon. Beberapa wisatawan memilih Pulau Peucang untuk mencari penginapan saat mereka berlibur ke Ujung Kulon. Tapi bisa juga hanya untuk pelesiran sehari saja.

Advertisement

Untuk jumlah penginapan di pulau ini sangat terbatas. Pengunjung harus reservasi terlebih dahulu sebelum datang ke sini.

Untuk bangunan, di Pulau Peucang memang tidak banyak. Ini agar tetap menjaga unsur alam di sana. Penginapan di Pulau Peucang hanya berbentuk rumah panggung sederhana yang bisa menampung para pengunjung.

Di sini ada satu bangunan Posko Balai Taman Nasional Ujung Kulon yang mengawasi Pulau Peucang dan pusat informasi Taman Ujung Kulon. Karena pulau ini tak berpenghuni, maka tidak ada warung besar di sana ataupun rumah warga.

Advertisement

Pulau Peucang berada di posisi terpencil sehingga susah terjangkau sinyal operator seluler. Tempat ini benar-benar bisa membuat pengunjung merasakan kehangatan berlibur tanpa dihantui bermain ponsel sepanjang jalan.

Untuk menuju ke Pulau Peucang, dari arah Jakarta bisa keluar pintu tol Serang Timur dan menuju Pandeglang. Dari Pandeglang terus saja menuju ke arah Sumur.

Dari pantai Sumur wisatawan menyeberang menuju Pulau Peucang menggunakan kapal tradisional milik nelayan lokal. Butuh waktu 3-4 jam menempuh perjalanan menggunakan kapal berkapasitas 40-50 penumpang ini.

Pulau Peucang memiliki luas kurang lebih 450 hektar, dihuni berbagai macam satwa liar seperti rusa, kera ekor panjang, babi hutan, biawak, dan banyak lagi. Pertumbuhan jumlah satwa herbivora yang cukup baik di Pulau Peucang menandakan sangat jarangnya satwa predator di lokasi ini.

Selama berada di tengah hutan Pulau Peucang, hewan-hewan ini bisa dijumpai. Tak hanya hewan, beberapa tumbuhan langka juga bis ditemui di sini.

Hewan yang paling menonjol di pulau ini adalah kijang. Sesuai namanya, Pulau Peucang memiliki arti Pulau Kijang jika diterjemahkan dari bahasa Sunda.

Oh ya, ada satu pohon spektakuler yang selamat dari pukulan letusan Gunung Krakatau, yaitu pohon ara. Pohon besar dengan diameter sama dengan lingkaran 30 orang dewasa ini diperkirakan berumur satu abad.

Oh ya pohon kiara atau disebut juga sebagai kiara pencekik ini pola hidupnya sebagai efifit, tumbuhan yang tumbuh dengan cara menumpang pada tumbuhan lain sebagai tempat hidupnya. Penyebaran tanaman ini tidak lepas dari satwa liar pemakan buah ara yang menjatuhkan kotoran atau fesesnya pada tajuk pohon.

Biji akan tumbuh dan berkembang yang akhirnya akan mencekik pohon utama yang ditumpanginya hingga mati dan akhirnya bisa berdiri sendiri diatas akar-akan lilitnya membentuk pondasi tubuh inangnya.

Pulau ini menyimpan sejuta keindahan. Banyak aktivitas yang bisa dilakukan di pulau ini. Wisata Pulau Peucang selalu ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun asing. Dengan merogoh kantong sebesar Rp 2.500.000 per orangnya, sudah bisa mengunjungi kawasan ini.

“Banyak yang nanya budget ke Pulau Peucang, Pandeglang. Sewa kapal itu Rp4 juta. Biaya masuk Rp12.500, vila Rp100 ribu untuk setengah hari, start di pantai Muara Baru, Sumur,” terang Puja Salsabila, Alpha Zetizen of the Year Banten 2017 yang baru saja ke Pulau Peucang bersama teman-temannya bulan lalu.

Destinasi paling terkenal dari pulau ini yakni Amazon mini. Banyak yang bilang, ini adalah surga kecil Pulau Peucang.

Aktivitas yang bisa dilakukan di sini antara lain trekking santai jelajah hutan. Karang Copong adalah titik akhir dalam perjalanan menembus hutan dengan berjalan kaki santai sejauh kurang lebih 2 Km. Pemandangan pantai dengan ombak dari laut lepas menghantam karang-karang besar bisa dinikmati di Karang Copong.

Pasir di sini sangat putih dan halus, sangat nyaman untuk berlama-lama di tepi pantai. Alamnya yang masih alami memungkinkan pengunjung untuk menyaksikan segerombolan ikan yang jelas nampak dari atas dermaga, bahkan dapat terlihat dari tepi pantai sekalipun.

Bagi yang gemar hunting spot photo dan video, Pulau Peucang memiliki keindahan di setiap sudut pulau yang sangat eksotik dan natural. Oh ya ada Cidaon, sabana ala Afrika seluas 4 hektar. Menuju ke sabana ini memerlukan waktu 20 menit dengan menyeberangi laut dari Pulau Peucang.

Di Cidaon, akan disuguhi banyak banteng yang sedang merumput. Namun, harus berhati-hati, jangan membuat kegaduhan apapun demi keamanan pengunjung.

Bagaimana, Pulau Peucang sudah masuk dalam daftar destinasi yang bakal dikunjungi? (hilal)

Advertisement

Hilal Ahmad

Pembaca buku-buku Tereliye yang doyan traveling, pemerhati dunia remaja yang jadi penanggung jawab Zetizen Banten. Bergelut di dunia jurnalistik sejak 2006.