Kuliner

Sate Darling, Tongkrongan yang Pas di Kantong Anak Muda Pandeglang

BISNISBANTEN.COM — Mengawali usaha dengan memanfaatkan media sosial, Sate Darling perlahan tapi pasti masih terus eksis sampai kini. Usaha kuliner ini mulai ditekuni sejak Juli tahun lalu.

“Saat itu kita memanfaatkan sosial media untuk mencoba berjualan online karena kita belum punya tempat sama gerobaknya. Jualan online itu sekitar empat bulanan sampe akhirnya 18 November 2020 kita mulai buka lapak dan opening,” tukas Nama Tubagus Muhamad Basit, pemilik usaha Sate Darling mengawali cerita.

Sate Darling yang berlokasi di Jalan Mulkita Nomor 03 Gardutanjak, Pandeglang tepatnya depan Kopbak ini menyediakan beragam menu. Mulai dari sate ayam, sate usus, sate kulit, sate ati ampela, sate keong, sate baso, sate telur, dan wings. Selain sate-satean, juga tersedia nasi bakar, pais burih, dan nasi gonjleng.

Advertisement
Sate Darling yang dipenuhi pengunjung.

Untuk minuman, tersedia kopi jos, teh tarik, susu jahe, dan nutrisari. Pastikan datang pukul 17.00 – 00.00 WIB saat kedainya buka ya.

“Sebenernya udah dari dulu saya ada pemikiran dan buka usaha ini, tapi saya butuh partner buat yang jalanin usaha ini. Di situ saya pilih dua orang, Danto dan Nio buat ikutan gabung memulai usaha ini,” jelas kelahiran Pandeglang,19 November 1999 ini.

Alasan Basit membuka Sate Darling karena melihat peluang market daerah Pandeglang yang masih belum banyak tempat nongkrong atau angkringan yang harganya pas di kantong anak-anak muda di Pandeglang.

“Kalau untuk persaingan pasti banyak tapi bagaimana kita mengatur strategi marketing, konsep, dan menjaga rasa agar tetap konsisten dan disukai orang-orang,” tukas lelaki yang tinggal di Kp Salabentar, Cilaja, Majasari, Pandeglang ini.

Advertisement
Sate Darling yang jadi tongkrongan anak muda dengan harga yang ramah di kantong.

Hal yang membedakan Sate Darling dengan usaha sejenis, Basit bilang, ia menyajikan menu sate dan minuman yang berbagai macam.

“Rasa sate, nasi, dan sambel mempunyai ciri khas sate darling. Soal rasa sate dan sambel pasti beda karena untuk rasa ini kita membuatnya sendiri tanpa campur tangan siapapun,” jelas pehobi bermain basket dan memotoran ini.

Dalam menjalankan usaha ini, Basit mengaku, pasti ada kendala yang dihadapi. Kondisi situasi saat ini di tengah pandemi, turut menghambat penjualan karena kerap ada patroli untuk tidak makan di tempat. Ini yang menyebabkan penjualan berkurang.

Kendala lainnya ada pada space tempat yang menurut Basit dianggap kurang memadai.

“Kadi kurang efisian kalau banyak pembeli yang datang karena keterbatasan tempat dan akhirnya (menu pesanan-red) dibawa pulang,” terang pemilik akun Instagram @tubagusbasit ini.

Untuk ke depannya, Basit memiliki rencana usaha sate ini bisa berkembang, mempunyai cabang. Ia juga merencanakan untuk membuat konsep food truck agar bisa berjualan dengan cara yang unik dan bisa ikut serta meramaikan event-event yang ada di Banten. Sate Darling ini bisa dicari tahu melalui akun Instagram @satedarling loh. (hilal)

Advertisement

Hilal Ahmad

Pembaca buku-buku Tereliye yang doyan traveling, pemerhati dunia remaja yang jadi penanggung jawab Zetizen Banten. Bergelut di dunia jurnalistik sejak 2006.