BISNISBANTEN.COM — Hingga Juli 2020, market share keuangan syariah secara nasional mencapai 9,68 persen dengan total aset keuangan syariah mencapai 20,61 persen year on year (yoy). Ini diungkapkan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten Erwin Soeriadimadja dalam talkshow mengenai Kupas Tuntas Ragam Investasi Syariah pada Jumat (9/10).
Secara lebih detail yakni perbankan syariah mencapai 6,11 persen, industri keuangan non bank 4,39 persen, dan industri pasar modal mencapai 17,8 persen. Perkembanga industri pasar keuangan syariah dalam lima tahun terakhir masih menggeliat dan tumbuh.
Menurutnya, secara fundamental, industri keuangan syariah di Indonesia memiliki daya tahan dan mampu terus bersaing. Selain itu, juga mendukung percepatan pemulihan ekonomi Indonesia di tengah pandemi. Saat ini, masih ada ruang untuk memperluas akseptansi instrumen syariah dengan menciptakan permintaan. Ini bisa melalui penciptaan produk yang kompetitif secara harga dan penerbitan sukuk korporasi sehingga menarik minat para investor.
Ia menilai, peluasan akseptansi ini tentu dengan meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat mengenai produk industri keuangan syariah baik perbankan maupun pasar modal. Saat ini, ada 464 saham syariah, 145 sukuk korporasi, 282 reksadana, dan 66 sukuk negara. “Talkshow ini sebagai upaya meningkatkan literasi masyarakat mengenai jenis produk syariah, khususnya dalam hal investasi,” katanya. (susi)