Kinerja Perbankan Banten Membaik, Kredit Investasi Jadi Motor Penggerak

BISNISBANTEN.COM – Kinerja perbankan di Banten secara umum menunjukkan tren positif, terutama didorong oleh peningkatan penyaluran kredit, meskipun terjadi sedikit perlambatan pada Dana Pihak Ketiga (DPK) dan peningkatan rasio Non-Performing Loan (NPL).
Asisten Direktur KPe Bank Indonesia Banten, Muhammad Lukman Hakim, mengungkapkan bahwa secara nasional, DPK perbankan memang mengalami peningkatan sebesar 11 persen pada triwulan III (September). Peningkatan ini salah satunya disebabkan oleh pemindahan dana pemerintah dari BI ke perbankan nasional.
Namun, di wilayah Banten, DPK justru cenderung sedikit menurun. “Hal ini karena DPK-nya dipindahkan ke bank-bank pemerintah yang ada di Jakarta,” jelas Lukman, dikutip pada Kamis (13/11/25).
Meskipun demikian, dana yang dibebankan di wilayah kerja Banten menunjukkan peningkatan sebesar 1,26 persen pada September. Angka ini melambat dibandingkan posisi Juli yang mencapai 4 persen.
Sebaliknya, penyaluran kredit di Banten menunjukkan perbaikan signifikan. Posisi September 2025 mencatat peningkatan kredit sebesar 5,8 persen, membaik dari posisi Juli yang hanya 5,33 persen.
Peningkatan ini terutama didorong oleh kredit investasi. Menurut Lukman, kredit investasi sangat diharapkan karena dampaknya terhadap penyerapan tenaga kerja.
“Dengan adanya pengajuan kredit, pengusaha biasanya akan membuka cabang baru atau meningkatkan kapasitas produksi, yang harapannya ada tambahan penyerapan tenaga kerja di wilayah itu,” ujarnya.
Peningkatan kredit juga tercatat pada kredit korporasi yang tumbuh 6 persen, membaik dari bulan sebelumnya (5,2 persen). Sektor yang paling dominan mengajukan kredit korporasi adalah industri pengolahan, yang sekaligus mengkonfirmasi bahwa sektor ini masih menjadi penyumbang utama pertumbuhan ekonomi Banten.
“Kondisi ini didukung oleh membaiknya kinerja beberapa industri besar di Banten. Contohnya Krakatau Steel dari kerugian sekitar $186 juta USD tahun lalu, kini mencatat laba sekitar $25 juta USD pada triwulan III. Ada Chandra Asri dari kerugian Rp900 miliar tahun lalu, kini membukukan keuntungan Rp2,1 triliun,” jelas Lukman.
Di sisi lain, peningkatan kredit juga dibarengi dengan sedikit kenaikan rasio NPL (risiko kredit macet) di Banten, yaitu sebesar 3,02 perden pada September, naik dari 2,84 persen pada Juli. Namun, angka ini masih di bawah ambang batas yang ditetapkan sesuai aturan, yaitu 5 persen.
Untuk kredit rumah tangga, terjadi peningkatan sebesar 6,32 persen, namun angka ini melambat dibandingkan tahun sebelumnya (3,4 persen). Perlambatan ini dipengaruhi oleh lambatnya pertumbuhan kredit untuk KPR dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB).
Meskipun penjualan motor secara umum mengalami peningkatan, kredit penjualan mobil masih menunjukkan penurunan. Hal ini diprediksi akan menyulitkan pencapaian target penjualan mobil nasional tahun ini yang sebesar 850 ribu unit.(siska)









