Banten24

Kontroversi Senam Prolanis Puskesmas Walantaka di Medsos, Dinkes dan BKPSDM Ambil Langkah Evaluasi

BISNISBANTEN.COM Kegiatan senam Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) yang dilaksanakan oleh UPTD Puskesmas Walantaka Kota Serang baru-baru ini menjadi perhatian publik setelah videonya beredar di media sosial dan dinilai mengganggu pelayanan.

Menanggapi hal tersebut, Dinas Kesehatan (Dinkes), Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), serta pihak Puskesmas Walantaka memberikan klarifikasi dan janji perbaikan.

Sekretaris Dinas Kesehatan (Sekdis Dinkes) Kota Serang Teja Ratri, menjelaskan bahwa senam yang dilakukan adalah bagian dari Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan Prolanis.

Advertisement

“Kegiatan senam itu adalah merupakan suatu kegiatan Germas, jadi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Salah satu pilar tentunya untuk mencegah terjadinya penyakit-penyakit kronis. Kemudian juga ada yang namanya Prolanis, di mana Prolanis ini pengelolaan penyakit kronis pada pasien-pasien dengan hipertensi dan diabetes melitus. Tentunya harus dikelola dengan baik, tidak hanya pengobatannya tapi hal-hal yang bersifat preventif seperti olahraga, edukasi,” terangnya.

Teja juga menekankan bahwa manajemen Puskesmas bersifat dinamis dan kritikan yang muncul akan mendorong kemajuan. Ia menyebut, di dalam Puskesmas sudah ada Tim Mutu dan PIC Pengelolaan Keluhan untuk menampung masukan masyarakat.

Kepala UPTD Puskesmas Walantaka, Nuramang, membenarkan bahwa kegiatan tersebut adalah rutinitas Prolanis yang sudah dilaksanakan kurang lebih selama tujuh tahun dan meliputi senam, edukasi, serta cek kesehatan gratis bagi masyarakat.

Terkait sorotan di media sosial, Nuramang mengakui adanya pergeseran waktu pelaksanaan.

Advertisement

“Sebenarnya itu pelaksanaannya setiap hari Rabu pagi itu di jam 06.30, karena ada beberapa kendala seperti suatu sistem yang tiba-tiba mati, jadinya mundur kegiatannya itu. Biasanya sih pasien itu belum ada, kita selesai itu belum ada baru ngambil nomor. Tapi kemarin itu kesiangan,” jelasnya.

Sebagai tindak lanjut, Puskesmas Walantaka berjanji untuk memperbaiki dan mengevaluasi terutama pada aspek tempat dan waktu. Bahkan, Puskesmas mempertimbangkan untuk mengganti hari pelaksanaan ke hari yang tidak mengganggu pelayanan, seperti Sabtu siang.

Sementara itu, Plt Kepala BKPSDM Kota Serang, Murni, menyatakan pihaknya langsung bergerak cepat melakukan klarifikasi ke Puskesmas Walantaka bersama Dinas Kesehatan. Pembinaan terhadap Sumber Daya Manusia (SDM) di Puskesmas Walantaka pun telah dilakukan.

Hasil evaluasi dan pembinaan dari BKPSDM menegaskan bahwa kegiatan seperti senam harus dilakukan di luar jam pelayanan.

“Saya sampaikan kepada Kepala Puskesmas dan rekan-rekan di Puskesmas, harus dilakukan di luar jam pelayanan. Kemudian kenapa saya berbicara dinamis? Ketika ada kendala, baiknya langsung diambil kendali untuk diundur waktunya itu setelah pelayanan,” katanya

Murni juga menyoroti bahwa Puskesmas Walantaka merupakan sentral karena memiliki dokter spesialis pelayanan primer.

“Oleh karena itu, edukasi kepada masyarakat, termasuk melalui media sosial, harus ditingkatkan untuk memberitahukan agenda dan layanan Puskesmas, sehingga tidak terjadi lagi gangguan terhadap tujuan utama masyarakat datang ke Puskesmas, yaitu berobat,” tutup Murni.(siska)

Advertisement
bisnisbanten.com