Kementrian Pariwisata Dorong Investasi Pariwisata di Banten untuk Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Daerah

BISNISBANTEN.COM — Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata menegaskan pentingnya investasi di sektor pariwisata sebagai salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Provinsi Banten. Hal ini disampaikan dalam agenda Banten Investment Forum 2025 di ICE BSD, Tangerang, pada Rabu (22/10/25).
Dalam paparannya, Kemenparekraf menjelaskan bahwa pengembangan pariwisata menjadi bagian dari misi nasional yang tertuang dalam Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden, di mana sektor ini mendukung peningkatan lapangan kerja berkualitas, pemerataan ekonomi, serta penguatan industri kreatif dan infrastruktur hijau.
Kemenparekraf juga menyoroti target pembangunan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan dalam RPJMN 2025–2029. Pada tahun 2029, Indonesia menargetkan 20–23 juta kunjungan wisatawan mancanegara, 1.500 juta perjalanan wisatawan domestik, serta penciptaan 29 juta tenaga kerja di sektor pariwisata.
Dalam konteks Banten, pemerintah pusat menilai provinsi ini memiliki posisi strategis sebagai bagian dari pengembangan kawasan pariwisata Greater Jakarta (Jakarta–Banten–Jawa Barat). Produk wisata yang dikembangkan berfokus pada wisata bahari, konservasi alam seperti Taman Nasional Ujung Kulon, serta pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung sebagai salah satu destinasi unggulan.
Selain itu, Banten juga menjadi salah satu wilayah yang memiliki potensi besar dalam pengembangan Geopark Nasional Bayah Dome dan Ujung Kulon, yang dinilai dapat menjadi diversifikasi produk wisata unggulan berbasis konservasi dan keberlanjutan. Kemenparekraf menekankan pentingnya penerapan prinsip Blue, Green, dan Circular Economy (BGCE) dalam pembangunan sektor pariwisata di Banten. Pendekatan ini tidak hanya menjaga keseimbangan ekosistem, tetapi juga mendorong nilai tambah ekonomi melalui praktik ramah lingkungan.
Berdasarkan data Kemenparekraf, realisasi investasi sektor pariwisata di Indonesia mencapai Rp34,02 triliun pada semester I 2025, tumbuh 44,03% dibanding tahun sebelumnya. Dari angka tersebut, Provinsi Banten mencatat investasi signifikan di bidang perhotelan, restoran, dan arena hiburan, dengan dominasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar 73,8%. Kemenparekraf berharap, kolaborasi pemerintah pusat dan daerah melalui forum investasi seperti ini dapat memperkuat sinergi lintas sektor dalam menciptakan ekosistem pariwisata yang tangguh, berdaya saing, serta berkontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat Banten.
(Sarah)