BISNISBANTEN.COM– Gerakan Organisasi Wanita (GOW) Kota Serang sukses menyelenggarakan seminar tahap kedua bertajuk “Cegah Dini Kanker Serviks dan Akses Layanan Sosial bagi Anggota dan Masyarakat Kota Serang.”
Kegiatan yang berlangsung di Aula Sekretariat PKK Kota Serang pada Jumat, 17 Oktober 2025, ini bertujuan utama untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya deteksi dini dan pencegahan kanker serviks.
Wakil Ketua I GOW Kota Serang, Annisa Rachmawati Agis, dalam sambutannya menegaskan bahwa seminar ini bertujuan utama untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya deteksi dini dan pencegahan kanker serviks.
Annisa juga menekankan bahwa peran aktif seluruh lapisan masyarakat dalam menjalankan pola hidup sehat sangat krusial untuk mencegah penyakit ini.
“Kanker serviks dapat dicegah dan dideteksi dini melalui vaksinasi HPV, deteksi dini (IVA, pap smear, atau tes DNA HPV), dan pengobatan lesi prakanker. Dengan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat, diharapkan dapat menurunkan angka kejadian dan kematian akibat kanker serviks,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia berharap seluruh anggota GOW yang hadir dapat berperan sebagai “agen perubahan” (agent of change) yang aktif mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat luas tentang pola hidup sehat setelah kegiatan ini.
Seminar ini menyasar anggota GOW dan masyarakat sekitar, menyusul kesuksesan pelaksanaan tahap pertamanya. Anggota GOW Bidang Sosial, Wicka Yunita Dwi Utami, optimistis bahwa sinergi dan kolaborasi akan efektif meminimalisir dampak kanker serviks di tengah masyarakat.
Selain seminar edukatif, GOW juga telah melaksanakan kerja sama dengan Rumah Sakit di Kota Serang untuk memberikan layanan Pemeriksaan Kesehatan Gratis bagi anggota. Pemeriksaan tersebut mencakup tensi darah, tes gula, asam urat, dan kolesterol.
“Sinergi pemeriksaan kesehatan ini adalah bagian dari langkah Pencegahan dan Deteksi Dini, baik untuk anggota maupun untuk masyarakat lain di Kota Serang,” ujar Wicka, yang juga dikenal sebagai dosen dan praktisi Pendidikan Anak Usia Dini.
“Mudah-mudahan pasca kegiatan ini, manfaat dan kebaikan bisa diestafetkan dan disosialisasikan kepada masyarakat sekitarnya,” harap Wicka.
Hal ini memperkuat harapan agar edukasi yang didapat tidak berhenti di ruang seminar, melainkan menjangkau komunitas yang lebih luas.(siska)
